<p>Sumber: pertamina.com</p>
Industri

Beroperasi Akhir 2021, PGE Mulai Bangun PLTP Binary 500 kW di Sulawesi Utara

  • JAKARTA – Pertamina Geothermal Energy (PGE) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle berkapasitas 500 kilo Watt (kW) di Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara. Proyek tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2021. Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo mengungkapkan, instalasi pembangkit PLTP Binary direncanakan menggunakan fluid kerja R1233zd(E), yaitu refrigerant nonflammable yang […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Pertamina Geothermal Energy (PGE) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Binary Organic Rankine Cycle berkapasitas 500 kilo Watt (kW) di Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara. Proyek tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada Desember 2021.

Direktur Operasi PGE Eko Agung Bramantyo mengungkapkan, instalasi pembangkit PLTP Binary direncanakan menggunakan fluid kerja R1233zd(E), yaitu refrigerant nonflammable yang ramah lingkungan.

“Proyek ini dijalankan dengan skema quick win untuk mencapai fast delivery project. Skema ini dilakukan untuk menyiasati pelaksanaan proyek di tengah kondisi pandemi agar tetap on time,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 8 Juli 2021.

Eko menambahkan, kontribusi Wilayah Kerja (WK) PGE saat ini mencapai 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, yakni 2.133 Mega Watt (MW).

Rinciannya, sebesar 672 MW dioperasikan sendiri dan 1.205 MW yang dilaksanakan melalui kontrak operasi bersama. Adapun PGE sendiri mengoperasikan enam area, yaitu Lahendong – Sulawesi Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 120 MW, Kamojang – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 235 MW, Ulubelu – Lampung dengan kapasitas terpasang sebesar 220 MW.

Selain itu, ada area Karaha – Jawa Barat dengan kapasitas terpasang sebesar 30 MW, Lumut Balai – Sumatera Selatan sebesar 55 MW, dan Sibayak – Sumatera Utara dengan kapasitas terpasang sebesar 12 MW.

Kinerja PGE Sepanjang 2020

Sebagai informasi, sepanjang 2020 PGE mencatat produksi setara listrik (Electric Volume Produce – Geothermal) sebesar 4.618,27 GWh atau lebih tinggi 14% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 4.044,88 GWh.

Pencapaian di atas target tersebut karena pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System. Pencapaian PGE tersebut menyumbangkan 31% produksi geothermal nasional 2020 yang ditetapkan Kementerian ESDM sebesar 14.774 Giga Watt Hour (GWh).

Secara rinci, Area Geothermal (AG) Kamojang berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 1.650 GWh atau lebih tinggi 13% dari target RKAP 2020 yang sebesar 1.454 Gwh. AG Lahendong mencatat produksi setara listrik sebesar 828 GWh atau lebih tinggi 10% dari target yang sebesar 754 GWh.

Kemudian, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.613 GWh atau lebih tinggi 21% dari target yang sebesar 1.335 GWh. Lalu, AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik sebesar 442 GWh atau lebih tinggi 12% dari target yang sebesar 395 GWh.

Ke depan,  PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030. (RCS)