Beroperasi Hampir Seabad, Perusahaan Truk Raksasa Amerika Ajukan Pailit
- Pengajuan pailit yang dilakukan Yellow Corp menimbulkan kekhawatiran bagi kreditur dan pekerja sejumlah 30.000 orang.
Hukum Bisnis
JAKARTA - Perusahaan layanan angkutan truk asal Amerika Yellow Corp resmi mengajukan perlindungan kebangkrutan ke Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat untuk Distrik Delaware pada 6 Agustus 2023.
Pengajuan tersebut didasarkan pada kegagalan pembayaran utang yang telah mencapai US$1,5 miliar (setara Rp22,8 triliun) oleh perusahaan berusia menginjak 99 tahun itu. “Dengan kekecewaan yang mendalam, Yellow Corp mengumumkan penutupan setelah hampir 100 tahun menjalankan bisnis,” ujar CEO Darren Hawkin dalam pernyataannya, dikutip Selasa 8 Agustus 2023.
Dalam kasus ini Yellow Corp berharap dapat mencapai kesepakatan dengan krediturnya terkait dengan pembayaran utang sembari menunggu keputusan pengadilan. Perusahaan yang bermarkas di Nashville ini diketahui memiliki utang yang akan jatuh tempo pada tahun 2024 dengan rincian sebanyak US$1,3 miliar (setara Rp19,7 triliun).
Adapun lainnya merupakan pinjaman berjangka ekuitas swasta senilai US$500 juta (setara Rp7,6 triliun) pada bulan Juni dan US$700 (setara Rp10,6 triliun) pada bulan September serta US$450 (setara Rp6,8 triliun) yang diperoleh dari sindikasi bank Citizens Bank.
- Melihat Langkah-Langkah Taspen Life Sejahterakan Pegawai
- Menteri PUPR Ikut Bela Desain Jembatan LRT, Ini Argumennya
- BI Prediksi Ekonomi RI Terus Tumbuh Hingga 5,3 Persen
Penumpukan utang hingga miliaran dolar AS tersebut disebabkan gagalnya pengelolaan pendanaan akibat tingginya biaya operasi perusahaan. Selain itu rendahnya tarif pengiriman membuat perusahaan semakin tertekan.
Yellow Corp pernah melakukan berbagai cara untuk menekan lonjakan biaya operasional di tengah melonjaknya hutang. Salah satu cara tersebut yaitu dengan pemutusan hubungan kerja kepada ribuan karyawannya di cabang Tennessee.
Timbulkan Kekhawatiran
Pengajuan pailit yang dilakukan Yellow Corp menimbulkan kekhawatiran bagi kreditur dan pekerja sejumlah 30.000 orang. Pasalnya pekerja akan terdampak kehilangan pekerjaan pascapenutupan usaha dan segala aktivitas perusahaan pasca kepailitan ini.
- Melihat Langkah-Langkah Taspen Life Sejahterakan Pegawai
- Menteri PUPR Ikut Bela Desain Jembatan LRT, Ini Argumennya
- BI Prediksi Ekonomi RI Terus Tumbuh Hingga 5,3 Persen
Perusahaan ini telah menyediakan ribuan lapangan pekerjaan bagi warga Amerika Serikat selama beberapa dekade dengan gaji dan tingkatan karier yang memuaskan. Banyak karyawan Yellow yang telah bekerja di perusahaan tersebut hampir selama 20 hingga 40 tahun lamanya.
Yellow Corp sempat menjadi salah satu perusahaan layanan truk terbesar di Amerika Serikat. Perusahaan ini memiliki terminal dan karyawan terbanyak yang jumlahnya mencapai lebih dari 300 terminal serta ribuan karyawan.
Dalam ekspansi bisnisnya, Yellow Corp berhasil mengakuisisi sejumlah pesaingnya hingga perusahaan ini semakin berkibar. Pada tahun 2022, perusahaan truk ini berhasil mengirimkan kargo sebanyak 720.000 kendaraan ke pasar global.
Meski demikian, pandemi COVID19 tetap menjadi momok karena telah menurunkan permintaan jasa antar angkutan hingga 17%.