Ini Dia Cara dan Trik Hemat Minum Kopi di Starbucks Tanpa Bikin Dompet Kosong
Industri

Bersaing dengan Kedai Kopi Lokal, Intip Strategi Starbucks Bertahan di India

  • Strategi tersebut diterapkan Starbucks karena ingin berekspansi di kota-kota kecil.
Industri
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

NEW DELHI - Gerai kopi asal Amerika Serikat (AS), Starbucks, menrapkan strategi yang tak biasa untuk menarik konsumen India yakni dengan cara banting harga.

Tak hanya itu, Starbucks juga menyediakan minuman dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan standarnya. Minuman tersebut dibanderol dengan harga yang lebih murah.

Mengutip Reuters pada Kamis, 8 Juni 2023 strategi tersebut diterapkan karena ingin berekspansi di kota-kota kecil.

Selain itu, Starbucks juga harus menghadapi tantangan sengit dari perusahaan rintisan domestik di salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat pasar.

Perlu diketahui, Starbucks India merilis minuman ukuran 6 oz atau setengah dari ukuran Starbucks di Indonesia yang disebut seagai ukuran Picco.

Minuman tersebut dibanderol dengan harga mulai dari US$2,24. Starbucks India juga menyediakan menu milkshake yang dibanderol dengan harga US$3,33.

"Ketika Anda tumbuh dalam ukuran, Anda perlu mendapatkan konsumen baru," kata kepala eksekutif Starbucks di India, Sushant Dash.

Ia juga menambahkan bahwa permainan harga rantai akan membantu menghancurkan persepsi bahwa Starbucks adalah produk mahal.

Tarik Minat Pecinta Teh

Dibanding kopi, masyarakat India diketahui lebih menyukai minum teh. Saat ini, diperkirakan hanya 11% orang di India yang minum kopi.

Menu seperti teh susu panas, atau "chai" seperti diketahui lebih populer di India. Minuman tersebut dijual di warung pinggir jalan sebanyak ratusan cangkir setiap hari dengan harga kisaran 12 sen.

Hal inilah yang dimanfaatkan oleh Starbucks. Selama bertahun-tahun, gerai kopi itu menawarkan satu chai susu latte yang dibuat dengan sirup teh.

Sajian teh yang dilabeli sebagai "inspirasi India" itu dicampur dengan rempah-rempah dan kapulaga. Sebagaimana diketahui, kedua rempah tersebut merupakan favorit di banyak rumah di India.

Dash mengatakan minuman diperkenalkan untuk menarik mereka yang tidak minum kopi dan menghindari Starbucks. Meski begitu, perusahaan akan mempertahankan fokusnya pada kopi dan tidak menjadikan chai sebagai penawaran utama.

Di antara merek kopi asing pertama yang memasuki India sebagai negara pecinta teh, gerai kopi AS itu membutuhkan waktu hampir 11 tahun untuk membuka 343 toko.

Ke depannya, Starbucsk India berencana untuk membuka lebih banyak toko di kota-kota kecil.