<p>Perajin menyelesaikan pembuatan produk keramik rumahan  berbahan tanah liat di Jurang Mangu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin, 18 Januari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Bersaing dengan Rentenir, BRI Bidik 18 Juta Calon Debitur Ultra Mikro

  • JAKARTA – Berdasarkan riset PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada 2018, total usaha yang layak mendapatkan pinjaman di segmen ultra mikro berjumlah 62 juta pelaku usaha. Sementara yang sudah mendapatkan pendanaan melalui ultra mikro berjumlah 57 juta. Akan tetapi, dari 57 juta tersebut, hanya 15 juta yang mendapatkan pendanaan melalui lembaga formal. Sedangkan 30 […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Berdasarkan riset PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada 2018, total usaha yang layak mendapatkan pinjaman di segmen ultra mikro berjumlah 62 juta pelaku usaha. Sementara yang sudah mendapatkan pendanaan melalui ultra mikro berjumlah 57 juta.

Akan tetapi, dari 57 juta tersebut, hanya 15 juta yang mendapatkan pendanaan melalui lembaga formal. Sedangkan 30 juta lainnya mendapat dari lembaga pembiayaan non formal.

Pinjaman tersebut didapat seperti melalui rentenir yakni 5 juta pelaku usaha, pinjaman dari keluarga 7 juta, dan 18 juta tidak terlayani baik oleh lembaga formal maupun yang non formal.

“Ini sasaran kami selanjutnya, 18 juta yang belum terlayani. Kami akan buat secepat dan semudah mungkin, setidaknya sama dengan rentenir,” kata Sunarso dalam Rapat Dengar Pendapat virtual bersama Komisi XI DPR RI, Selasa, 2 Februari 2021.

Jika sistem pembiayaan telah makin murah dan mudah, Sunarso berharap 5 juta pelaku usaha yang masih meminjam kepada rentenir bisa beralih.

Ia bahkan tak menutup kemungkinan apabila rentener tersebut bisa berperan sebagai agen BRI agar prosesnya makin efisien dengan digitalisasi.

“Untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan yang baru kami akan  cari yang lebih kecil lagi dengan tenor yang pendek, dan prosesnya digital agar bisa melayani sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin,” urainya.

Tahun lalu, kredit BRI berhasil tumbuh 3,9% menjadi Rp938 triliun. Padahal, menurut data Otoritas Jasa Keuangan, secara nasional kinerja penyaluran kredit perbankan mengalami kontraksi 2,42%.

Adapun penyaluran kredit Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), tumbuh 0,63%. Secara Kumulatif Himbara, BRI berkontribusi sebesar 3,9% terhadap pertumbuhan tersebut.