Nampak seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Bersama ITB, Pemerintah Lakukan Uji Coba Pembuatan Bensin Sawit

  • Bersama ITB, Pemerintah Lakukan Uji Coba Pembuatan Bensin Sawit

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan kerja sama dalam melakukan pengembangan uji coba pembuatan bensin melalui minyak sawit industri atau Bensa.

Uji coba tersebut nantinya akan menjadi parameter dalam penyusunan Feasibility Study (FS) dan Detail Engineering Design (DED) untuk produksi bensa berkapasitas 238,5 kilo liter (kl) per hari yang direncanakan pembangunan nya di Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa proyek ini diinisiasi oleh Professor Subagjo dari ITB yang kemudian di dorong pengembangannya oleh Kementerian ESDM untuk bisa di scale up dari hasil skala laboratoriumnya.

“Dari skala pilot plantnya yang ada sekarang ini 1000 liter umpan per hari, itu sudah bisa dihasilkan juga bahan bakar Bensa yang pada saat katalisnya masih segar bisa menghasilkan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 115, bahan bakar yang berkualitas tinggi," jelas Arifin dalam keterangan resmi dikutip Rabu, 26 Januari 2022.

Bensa merupakan salah satu jenis bahan bakar nabati (BBN) yang terus didorong pengembangannya oleh Pemerintah untuk mencapai kemandirian energi dengan mengurangi impor, baik Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun LPG, sehingga diharapkan nantinya dapat meringankan beban keuangan negara.

"Kita sendiri harus berusaha untuk bisa mandiri di bidang-bidang yang menjadi kebutuhan bangsa kita, misalnya seperti energi, kita mempunyai sumber energi yang beragam yang belum dimanfaatkan. Kita punya batubara, sawit dari hasil perkebunan, kita upayakan untuk bisa ditingkatkan produksinya,” jelas Menteri ESDM.

Selain itu, penggunaan energi bebahan bakan nabati ini juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan karena berpartisipasti dalam mengurangi produksi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan melalui pembakaran bahan bakar pada kendaraan.

Meski begitu, proyek ini masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan waktu panjang untuk bisa dikomersialisasikan.

“Saat ini bensa masih tahap pilot project, masih butuh perjuangan yang panjang untuk menuju tahap komersial. Tetapi dari skala laboratorium, dari pilot plant, tentunya kita sudah bisa mengambil parameter-parameter penting bagaimana menuju ke arah skala produksi yang komersial,” jelas Arifin.

Sebagai informasi, pengembangan integrasi industri sawit dalam negeri dari sektor hulu hingga hilir ini juga melibatkan PT Pura Barautama yang didanai seluruhnya oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).