Bersama Jejakin, Amartha Tanam 1000 Bibit Bakau di Pesisir Pantai Demak
- Dalam rangka memperinganti Hari Konservasi Alam Nasional, Amartha menggandeng Jejakin melakukan penanaman 1.000 bibit bakau di Demak Jawa Tengah.
Nasional
JAKARTA - Perusahaan layanan keuangan inklusif PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menggandeng Jejakin, perusahaan teknologi yang berfokus pada masalah perubahan iklim melakukan penanaman sebanyak 1.000 bibit tanaman bakau atau mangrove di pesisir Pantai Morodemak, Demak, Jawa Tengah.
Diketahui, kegiatan penanaman 1.000 bibit tanaman bakau itu bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) yang diperingati setiap 10 Agustus, yang diinisiasi oleh Amartha Lestari di bawah naungan Amartha Foundation.
Program ini menunjukkan komitmen Amartha yang selaras terhadap upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi menuju emisi nol karbon ditegaskan dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP 26) yang tertuang pada Intended Nationally Determined Contribution (INDC).
- Tingkatkan Peluang Pendapatan Mitra, Gojek Gelar Promo Hemat dalam Rangka HUT RI
- Citi Indonesia Targetkan Pertumbuhan Kredit 10 Persen pada Semester II-2023
- Bahlil Curhat Susahnya Cari Izin Saat Masih jadi Pegiat UMKM
Chief Risk and Sustainability Amartha Aria Widyanto menyampaikan Amartha sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip keberlanjutan berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
"Penanaman 1.000 mangrove merupakan bagian dari langkah awal Amartha untuk meningkatkan resiliensi dan keseimbangan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat di kawasan pesisir yang rawan terhadap abrasi, seperti di pesisir Pantai Morodemak," katanya dalam keterangan resmi dikutip Jumat 11 Agustus 2023.
Harapannya, setelah penanaman bibit tanaman bakau itu dapat menyeimbangkan emisi karbon (carbon offsetting) dan menjadikan Amartha sebagai "carbon neutral company" di masa mendatang.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan pemilik 23 persen atau hampir empat juta hektar dari luas total lahan bakau dunia, dan sebagai negara dengan ekosistem bakau terluas di dunia. Hal itu membuat pemerintah menaruh perhatian serius terhadap ekosistem tanaman bakau.
Oleh sebab itu, program ini tidak hanya berhenti pada penanaman mangrove saja, melainkan terus berlanjut pada pemberdayaan masyarakat di daerah rentan hingga perluasan produk-produk "green financing" di masa mendatang.
Tercata pada 2022 lalu, Amartha juga telah berhasil melakukan program serupa dengan menanam sebanyak 4.000 bibit tanaman bakau di wilayah seluas 4 hektare di pesisir Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan.
- Pertamina Drilling Garap 7 Sumur di Lapangan Banyu Urip Bareng Exxon
- Bayar Utang Tidur di Akhir Pekan Belum Cukup untuk Membuat Anda Tetap Sehat
- Pemkot Surabaya Coret Masyarakat Numpang KK dafri Daftar Bantuan
Keberhasilan tersebut menjadi inspirasi bagi Amartha untuk terus berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove di berbagai wilayah Indonesia lainnya.
Sebagai platform penyedia layanan keuangan inklusif untuk segmen ultra mikro di pedesaan, Amartha juga mengajak para pendananya berkontribusi dengan berinvestasi sembari berdonasi tanaman bakau.
"Sudah kami mulai tahun ini. Kami mengundang beberapa pendana Amartha melalui investasi minimal Rp5 juta sudah berkontribusi menanam satu mangrove. Jadi, berinvestasi sambil membantu berdonasi mangrove," pungkasnya.
Sementara itu, CEO Founder Jejakin Arfan Arlanda menjelaskan bahwa pelestarian habitat bakau tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, namun harus melibatkan banyak pihak, termasuk kolaborasi dengan swasta dan masyarakat.
"Harapannya, masyarakat dan lembaga lainnya akan semakin sadar dampak yang ditimbulkan dari emisi karbon, dan tergerak untuk berperan aktif dalam menyeimbangkan karbon," katanya.
Sejalan dengan komitmen tersebut, Amartha juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan penanaman secara kontinyu agar keseimbangan alam, dan kehidupan biodiversitas tetap berlangsung untuk generasi kini dan mendatang.