chevron
Dunia

Berselisih Soal Gaji dan Kondisi Kerja, Karyawan Chevron Ancam Mogok Kerja

  • Perselisihan ini bermulai dari tuntutan masalah gaji dan kondisi kerja yang disuarakan oleh serikat pekerja.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

PERTH – Rencana mogok kerja yang akan dimulai pada hari Kamis oleh karyawan perusahaan energi, Chevron, di Australia telah ditunda karena pembicaraan antara Chevron, dan serikat pekerja terus berlanjut. Perselisihan ini bermulai dari tuntutan masalah gaji dan kondisi kerja yang disuarakan oleh serikat pekerja.

Awalnya para pekerja, merencanakan mogok kerja pada hari Kamis, namun sekarang telah setuju untuk menunda aksi protes mereka hingga pukul 06:00 pada hari Jumat, waktu Perth. Meskipun demikian, ancaman penghentian kerja tetap akan dilakukan bila serikat pekerja dan perusahaan tidak menemui kata sepakat.

Penghentian produksi telah direncanakan di dua fasilitas eksplorasi gas alam cair (LNG) utama di Australia, yakni ladang gas Gorgon dan ladang gas Wheatstone. Kedua fasilitas ini dimiliki dan dioperasikan oleh Chevron. Dua fasilitas tersebut menyumbang lebih dari 5% kapasitas LNG global. Penghentian produksi di fasilitas ini telah memicu kekhawatiran terkait berkurangnya pasokan LNG global dan telah mendorong kenaikan harga di pasar gas alam.

“Meskipun demikian, karena ini adalah industri yang signifikan dengan 500 pekerja, hal ini dapat berdampak pada pasokan global. Namun menurut saya kita belum berada pada tahap itu.” Ungkap Analis energi, Saul Kavonic, dilansir BBC Internasional, Selasa, 7 September 2023.

LNG adalah bentuk gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan kotoran dan kemudian didinginkan menjadi cairan dengan suhu sangat rendah, sekitar -160°C. Hal ini memungkinkan gas alam untuk diangkut dalam bentuk cairan melalui kapal tanker bertekanan. Setibanya di tujuan, LNG dapat diubah kembali menjadi gas dan digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pemanas ruangan, gas untuk memasak, dan peralatan pembangkit listrik. 

Pembicaraan terus berlangsung antara Chevron dan serikat pekerja banyak menyita perhatian dan mengamati perkembangan situasi ini dengan cermat, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap industri LNG dan pasokan energi global. Semua mata tertuju pada negosiasi yang sedang berlangsung, sambil berharap agar solusi yang dapat diterima kedua belah pihak dapat segera ditemukan untuk menghindari gangguan yang lebih besar dalam pasokan energi.