Bertandang ke Banyuwangi, Iriana Jokowi Tinjau Kasus Tengkes
- Ibu Negara mengunjungi Pendopo Sabha Swagatha Banyuwangi, tempat di mana Iriana bertemu dengan para kader Posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling (mlijoan) yang terlibat dalam penanganan stunting di wilayah tersebut.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Joko Widodo, mengunjungi Kabupaten Banyuwangi pada Selasa, 25 Juli 2023. Selama kunjungannya, dia menjalankan beberapa agenda.
Salah satu hal yang dapat perhatian Jokowi adalah meninjau program penanganan tengkes (stunting). Setibanya di Banyuwangi, Ibu Negara mengunjungi Pendopo Sabha Swagatha, tempat di mana Iriana bertemu dengan para kader Posyandu, pendamping keluarga, dan penjual sayur keliling (mlijoan) yang terlibat dalam penanganan tengkes atau stunting di wilayah tersebut.
Saat di sana, Iriana terlibat dalam dialog dengan seorang penjual sayur keliling bernama Agus Sunarto. Tugas Agus adalah mengantar makanan bernutrisi bagi ibu hamil dan bayi yang berisiko stunting secara gratis. Ibu Negara pun menanyakan lebih lanjut mengenai proses pengantaran makanan tersebut.
- 5 Aktivitas Sehari-Hari yang Bisa Mengajarkan Anak Tentang Uang
- Perubahan Iklim Bawa Bahaya untuk Kesehatan Anak
- KPK Tangkap 8 Orang dari OTT Basarnas
"Makanan ini diantar setiap hari dan segera, karena kan harus segar Bu. Untuk makanan yang diberikan harus memiliki protein tinggi," kata Agus pada Ibu Negara, seperti yang dikutip TrenAsia.com dari laman resmi Pemkab. Banyuwangi pada Rabu, 26 Juli 2023.
"Untuk bahan makanan tidak bisa sembarangan. Ditentukan oleh ahli gizi dari Puskesmas. Misalnya hari ini ngantar telur sama ikan, besok daging dan telur puyuh, dan lainnya. Yang jelas memiliki protein tinggi," tambah Agus.
Iriana juga mengobrol dengan Debora, kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang bertugas melakukan pendampingan penanganan stunting. Menu yang diberikan harus dijaga kualitasnya.
"Bukan kami atau penjual sayur keliling yang menentukan, tapi ahli gizi. Selain itu kalau ada komplain dari penerima akan langsung diganti," kata Debora.
Mendengar penjelasan mereka, Ibu Negara mengapresiasi program tersebut. Iriana mengaku senang melihat program-program penurunan stunting yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. "Ini bagus, harus terus dilanjutkan sampai stunting di Banyuwangi habis," kata Iriana.
Jadi Perhatian Pemerintah
Penanganan stunting saat ini menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah memiliki target tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 dapat berada di bawah 14%. Kembali
Di Banyuwangi upaya penanganan stunting terus digenjot dengan melibatkan berbagai pihak. Di antaranya dengan pengiriman makanan bergizi setiap hari untuk ibu hamil dan balita stunting untuk hampir 1.300 jiwa sasaran.
Bupati Ipuk menjelaskan, untuk memberi dampak ke pelaku usaha kecil, sengaja program ini tidak membeli makanan dari pabrikan besar, tapi dari pedagang sayur keliling alias “mlijoan”. Mereka mengantarkan bahan makanan tiap hari dengan menu berbeda sesuai analisis ahli gizi dari Puskesmas.
“Jadi orang tua balita stunting tidak usah bayar untuk bahan makanan yang dikirimkan ini, karena sudah dibayar Pemkab Banyuwangi. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlampaui. Ibu hamil berisiko tinggi dan balita stuntingnya terbantu, penjual sayur keliling pun dapat tambahan penghasilan,” papar Ipuk.
"Sebulan sekali, kita juga gerakkan ribuan ASN untuk belanja makanan bergizi lewat Hari Belanja UMKM, hasilnya kita donasikan untuk penanganan stunting,” imbuhnya.
- Geliat Pelaku UMKM Kian Meningkat, BRI Bidik Porsi Loan at Risk Kembali Single Digit
- OJK Tetapkan Saham Mandiri Herindo (MAHA) Sebagai Efek Syariah
- Perbedaan UMR Tertinggi di Indonesia, Kabupaten Karawang Masih Memimpin
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Negara juga bertemu dan berdialog dengan remaja calon pengantin, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak stunting.