Kantor Bank Harda International(Allo Bank) / Bankbhi.co.id
Korporasi

Berubah Nama, Modal Dasar Bank Harda Bakal Tembus Rp1,6 Triliun

  • Para pemegang saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) menyetujui peningkatan modal dasar dari semula sebanyak 10 miliar saham menjadi 16 miliar saham atau senilai Rp1,6 triliun.

Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Para pemegang saham PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) menyetujui peningkatan modal dasar dari semula sebanyak 10 miliar saham menjadi 16 miliar saham atau senilai Rp1,6 triliun.

Untuk memenuhi itu, melansir risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perseroan juga akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue.

Aksi kali ini, bank yang berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk ini bakal menerbitkan saham baru sebanyak 7,5 miliar lembar dengan nominal Rp100 per lembar.

Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memenuhi ketentuan permodalan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu untuk memperkuar struktur permodalam dalam pengembangan usaha, termasuk pengembangan kredit baik secara konvensional maupun digital.

Sebagaimana informasi, OJK telah memberikan lampu hijau akusisi Allo Bank oleh PT Mega Copora milik konglomerat Chairul Tanjung.

OJK lewat Keputusan Dewan Anggota Komisioner OJK No. Kep.40/D.03/2021 per 10 Maret 2021 tentang izin pengambialihan 73,71% saham PT Bank Harda Internasional Tbk oleh PT Mega Corpora.

Untuk diketahui, pada 16 Oktober 2020, pemegang saham mayoritas Bank Harda yakni PT Hakimputra Perkasa telah menjual 3,08 miliar saham 73,71% (setara Rp3 miliar) kepada PT Mega Corpora. Aksi korporasi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 29 Januari 2021.