<p>Wisma BNI 46 menjadi simbol gedung-gedung pencakar langit di Jakarta / Shutterstock</p>
Nasional

Berumur 2 Tahun, Regional Comprehensive Economic Partnership Dorong Ekspor Impor Indonesia - China

  • Dengan penerapan RCEP memungkinkan pengurangan tarif sekitar 20.000 yuan atau sekitar Rp43,35 juta saat melewati bea cukai Indonesia. Untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia, Guangxi Sun Paper Board telah mengajukan hampir 200 surat keterangan asal di bawah RCEP selama tahun 2023.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Kemitraan ekonomi regional semakin memainkan peran penting dalam memperluas perdagangan antarnegara. Salah satu contoh yang mencolok adalah hubungan dagang antara China dan Indonesia, yang telah mengalami perkembangan signifikan berkat Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

Dilansir Xinhua, Senin, 8 Januari 2023, RCEP yang mulai berlaku pada 1 Januari 2022, telah membawa dampak positif dalam hubungan perdagangan antara kedua negara. 

Sebagai contoh Guangxi Sun Paper Board, perusahaan di selatan China, menjelang tahun baru 2023 mempersiapkan pengiriman papan berlapis yang akan diekspor dari China ke Indonesia. Ekspor tersebut memiliki nilai sekitar 430.000 yuan atau sekitar Rp932 Juta (kurs Rp2.167) ke Indonesia.

Dengan penerapan RCEP memungkinkan pengurangan tarif sekitar 20.000 yuan atau sekitar Rp43,35 juta saat melewati bea cukai Indonesia. Untuk memperluas pangsa pasar di Indonesia, Guangxi Sun Paper Board telah mengajukan hampir 200 surat keterangan asal di bawah RCEP selama tahun 2023.

Perjanjian RCEP memberikan insentif tarif nol untuk sebagian besar produk yang diperdagangkan antara China dan Indonesia. Indonesia akan memberlakukan tarif nol untuk 65,1 persen produk asal China, sementara China akan memberlakukan tarif nol pada 67,9 persen produk asal Indonesia. 

Hal ini telah memberikan keuntungan bagi sektor ekspor kedua negara, mencakup berbagai produk mulai dari suku cadang mobil, televisi, pakaian, hingga jus nanas, makanan kaleng, dan produk kertas.

Perdagangan bilateral antara China dan Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat. Data menunjukkan bahwa nilai perdagangan antara kedua negara telah meningkat dari US$50 miliar atau sekitar Rp775,45 triliun (kurs Rp15.500) Pada tahun 2013 menjadi US$150 miliar atau sekitar Rp2.326 triliun pada tahun 2022. 

China secara konsisten mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut.

Penerapan RCEP juga mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan investasi yang meningkat antara China dan Indonesia. Volume perdagangan tahun 2023 mencapai US$14,5 miliar atau sekitar Rp225,88 trilun.

Berdasarkan data Kedutaan Besar China di Indonesia, investasi China di Indonesia naik hampir 8 persen menjadi US5,6 miliar Rp86,85 triliun  selama tiga kuartal pertama tahun 2023,