<p>Huawei. / Reuters</p>
Dunia

Berusaha Bangkit Dari Sanksi AS, Huawei Rilis OS Baru

  • Huawei merilis sistem operasi hanset terbarunya, HarmonyOS pada Rabu, 2 Juni 2021 kemarin.

Dunia
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA – Huawei merilis sistem operasi hanset terbarunya, HarmonyOS pada Rabu, 2 Juni 2021 kemarin.

HarmoniOS bakal mulai diluncurkan untuk model ponsel tertentu, serta menawarkan pengguna sebelumnya beralih dari sistem operasi saat ini yang berbasis Android Google.

Rilisnya HarmoniOS untuk hanset baru Huawei menandakan produsen teknologi asal Cina ini tengah berupaya pulih dari sanksi impor teknologi yang dilakukan oleh AS.

Pasalnya, dengan penggunaan Harmony OS, kedepannya Huawei tak akan bergantung sepenuhnya pada Android.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, sanksi teknologi yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah perusahaan teknologi asal China, telah berdampak besar bagi bisnis Huawei.

Pasalnya, sanksi tersebut melarang Google Alphabet selaku pemilik sistem operasi untuk menyediakan dukungan teknis ke sejumlah ponsel Huawei keluaran baru.

Tak hanya itu, akses ke layanan seluler Google yang menjadi basis dari sejumlah aplikasi Android pun dicekal.

Alhasil, tanpa merilis hanset baru, Huawei yang pernah menjadi produsen ponsel terbesar di dunia kini harus merosot ke posisi enam dengan pangsa pasar hanya 4%.

Sebagai informasi, Harmony OS sendiri sebetulnya sudah mulai dikembangkan sejak 2016. Namun, karena adanya sanksi teknologi Amerika Serikat, tampaknya Huawei harus memacu perkembangan sistem operasi miliknya lebih cepat.

Direktur perangkat Lunak Huawei, Wang Chenglu menargetkan bisa mengoperasikan Harmony OS untuk 200 juta oerangkat ponsel pintar dan 100 juta perangkat pihak ketiga.

Tak Sekedar Sistem Operasi

Harmoni OS yang dirilis Huawei rupanya tak sekedar dijadikan sebagai pengganti Android OS. Huawei menaruh harapan lebih besar pada sistem operasi bikinannya sendiri.

Berdasarkan keterangan Reuters pada Kamis, 3 Juni 2021 Huawei bakal membuat Harmony OS sebagai produk Internet of Things(IoT).

Jadi, kedepannya Harmony OS tak hanya dapat menjadi landasar sistem operasi untuk ponselnya, melainkan menjadikannya dapat terhubung dengan perangkat lain seperti laptop, jam tangan pintar, mobil, dan smart device lainnya.

Pencarian pasar baru di luar ponsel pintar menurut Wang lantaran belakangan ini pasar smartphone mulai datar.

Meski begitu, smartphone tetap menjadi perangkat dominan dalam kehidupan masyarakat sebagian besar karena sebagian besar pengembang memiliki beberapa platform lain untuk dikembangkan.

Di balik semua itu, Wang mengatakan hal yang lebih beaar telah menanti. Yakni kebutuhan akan sistem untuk menjembatani kesenjangan antar perangkat

“Masalah dengan sistem operasi yang ada adalah perangkat tidak dapat terhubung dengan mudah,” dengan pengguna sering kali harus mengunduh aplikasi terpisah untuk menghubungkan semuanya,” kata Wang.

Ia menambahkan dengan Harmony OS besutan Huawei, kedepannnya hambatan tersebut tak akan jadi masalah lantaran semua pengembangan bisa dilakukan dengan lebih mudah.

“Tapi Harmony dapat memungkinkan perangkat terhubung untuk membentuk perangkat super. Ini akan bekerja sebagai satu sistem file, secara harfiah satu perangkat,” kata Wang lagi. (RCS)