<p>fxstreet.com</p>
Makroekonomi

Besi dan Baja Mendominasi, Ini Struktur Ekspor Nonmigas Indonesia ke China

  • Pangsa ekspor besi dan baja pada Januari-Agustus 2023 mengalami penurunan pangsa ekspor dari tahun 2022 .
Makroekonomi
Bintang Surya Laksana

Bintang Surya Laksana

Author

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) pada 15 September 2023 lalu merilis laporan struktur ekspor nonmigas Indonesia ke China selama Januari-Agustus 2023. Dalam laporan tersebut, bahan bakar mineral serta besi dan baja mendominasi ekspor nonmigas Indonesia ke China.

Pada periode tersebut, pangsa ekspor terbesar ditempati oleh besi dan baja (HS 72) dengan pangsa ekspor sebesar 28,58%. Urutan selanjutnya ditempati oleh bahan bakar mineral (HS 27) dengan pangsa 26%. Selanjutnya, lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) memiliki pangsa ekspor sebesar 9,27%. Nikel dan barang daripadanya (HS 75) memiliki pangsa ekspor sebesar 8,22%. Serta pulp dan kayu (HS 47) memiliki pangsa ekspor 4,60%.

Pangsa ekspor besi dan baja pada Januari-Agustus 2023 mengalami penurunan pangsa ekspor dari tahun 2022 dimana pada tahun itu pangsa ekspor pada komoditas besi dan baja mencapai 29,90%. Sedangkan bahan bakar mineral mengalami peningkatan dari tahun 2022 dimana pada tahun tersebut komoditas tersebut memiliki pangsa ekspor 24,40%. Walau demikian, kedua komoditas tersebut tetap mendominasi pangsa ekspor Indonesia ke China.

Besi dan baja sendiri telah mendominasi pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke China mulai dari 2020 silam. Pada 2020, pangsa ekspor besi dan baja tercatat sebesar 25,21% namun turun pada 2021 dengan mencatatkan pangsa ekspor sebesar 25,05%. Namun pada 2022, terjadi peningkatan dengan mencatatkan pangsa ekspor sebesar 29,9%.

Sedangkan untuk bahan bakar mineral, komoditas ini telah mendominasi pangsa ekspor nonmigas Indonesia ke China sejak 2018 lalu. Pangsa ekspor komoditas ini pernah mencatatkan nilai terbesar pada 2021 dengan pangsa ekspor sebesar 29,62% dan nilai terkecil pada 2020 sebesar 17,36% namun tetap menjadi urutan kedua sebagai komoditas dengan pangsa ekspor terbesar.

Sejak 2018, komoditas yang konsisten masuk dalam lima besar ekspor nonmigas Indonesia ke China adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani/nabati, besi dan baja, dan pulp dari kayu.

Pada dua tahun terakhir, nike dan barang daripadanya mulai masuk dalam lima besar ekspor nonmigas Indonesia ke China menggantikan komoditas bijih logam, terak, dan abu yang pada 2018 hingga 2021 masuk lima besar.. Pada 2022, tercatat komoditas ini memiliki pangsa ekspor sebesar 7,01% dan mengalami peningkatan per Agustus 2023 dengan pangsa ekspor sebesar 8,22%.