Besok, Jakarta Uji Coba Belajar Tatap Muka di 85 Sekolah
Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba sekolah pembelajaran tatap muka dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga SMK.
Nasional
JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan uji coba sekolah pembelajaran tatap muka mulai Rabu, 7 April 2021.
Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja mengatakan ada 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan yang akan melakukan uji coba
Berdasarkan asesmen awal, ada 100 sekolah yang akan melakukan uji coba. Namun setelah dilakukan pelatihan, dinyatakan hanya ada 85 sekolah yang siap untuk tatap muka.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Ternyata dari 100 itu sisanya 85 sekolah piloting SD, SMP, SMA, SMK. Jujur awalnya ada 86, tapi satu mengundurkan diri,” kata Taga, Selasa 6 April 2021.
Taga merincikan, 85 sekolah tersebut tersebar di enam kabupaten/kota, dengan rincian satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan enam sekolah di Jakarta Utara.
Untuk skema yang diterapkan, Taga menyebut, para siswa tiap jenjang sekolah belajar tatap muka secara bergantian. Pada Senin, siswa yang melakukan belajar tatap muka adalah kelas 4 SD, 7 SMP, dan 10 SMA.
“Kelas 1 2 3 SD, dan PAUD belajar dari rumah. Kemudian, pada Selasa, seluruh ruangan disemprot disinfektan sebagai bentuk antisipasi jika ada virus yang tertinggal di sekolah,” kata dia.
Kemudian pada Rabu, Taga menyebut siswa yang melakukan pembelajaran tatap muka adalah kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA.
“Hari Jumat SD kelas 6, SMP kelas 9, dan SMA kelas 12. Itu alurnya untuk pembelajaran tatap muka,” lanjut Taga.
Taga mengatakan, dalam pelaksanaannya, setiap kelas dibatasi paling banyak berisi 50% siswa. Sedangkan materi pembelajaran yang diajarkan hanya yang bersifat esensial. Tidak ada olahraga dan ekstrakulikuler, serta kantin dan perpustakaan ditutup.
Untuk durasi belajar siswa di sekolah, Taga menjelaskan, tidak akan berlangsung dalam waktu yang terlalu lama.
“Untuk konkretnya saya belum mendapat arahan dari Pokja Pembelajaran Tatap Muka) untuk penjadwalan pelajarannya. Karena menyesuaikan dengan durasi bulan puasa 20-30 menit,” ucap Taga. (LRD)