BFI Finance Optimistis Industri Pembiayaan Cerah di Era Prabowo
- Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, mengungkapkan harapannya terhadap kebijakan pemerintah yang diharapkan mencakup insentif dan program untuk mendorong aktivitas bisnis perusahaan pembiayaan.
IKNB
JAKARTA — PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menyatakan keyakinannya terhadap prospek cerah industri multifinance pada 2025.
Optimisme tersebut sejalan dengan potensi kebijakan dan program pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang diproyeksikan dapat memberikan dampak positif bagi sektor pembiayaan.
Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, mengungkapkan harapannya terhadap kebijakan pemerintah yang diharapkan mencakup insentif dan program untuk mendorong aktivitas bisnis perusahaan pembiayaan.
"Kami berharap ada gebrakan, insentif, atau program yang dapat menstimulasi kegiatan usaha di industri ini," ujarnya dalam Public Expose 2024, Kamis, 21 November 2024.
- Pengangguran Jadi PR Besar untuk Capai Lompatan Ekonomi
- Penjualan ACES Tembus Rp6,9 Triliun, Rekomendasi Beli Saham Kian Kuat
- Rights Issue Lippo Cikarang (LPCK): Modal Baru Rp500 per Saham untuk Pengembangan Usaha
Potensi Program 3 Juta Rumah Per Tahun
Salah satu program pemerintah yang menjadi perhatian adalah rencana pembangunan 3 juta rumah per tahun. Program ini mendapatkan dukungan dari Bank Indonesia melalui penyediaan insentif likuiditas bagi perbankan. Namun, Sudjono menjelaskan bahwa program ini lebih relevan untuk sektor perbankan karena sifatnya jangka panjang.
"BFI Finance lebih fokus pada pembiayaan jangka pendek. Namun, jika ada program yang relevan dengan perusahaan dan disertai insentif dari pemerintah, kami siap mendukung," imbuhnya.
Waspada Risiko Geopolitik Global
Meski optimistis, Sudjono tetap memperingatkan adanya tantangan dari kondisi geopolitik global, termasuk potensi perang dagang antara Amerika Serikat dan China, yang dapat menurunkan permintaan ekspor komoditas Indonesia.
"Jika permintaan global menurun, tentunya ini akan berdampak pada bisnis pembiayaan. Namun, secara keseluruhan, kami tetap yakin dengan prospek 2025," tambahnya.
Strategi Transformasi BFI Finance pada 2025
1. Perluasan Jaringan Digital
Transformation Director BFI Finance, Goklas, menyatakan perusahaan akan mengutamakan pengembangan jaringan digital dibandingkan membuka kantor cabang fisik baru. Fokusnya adalah meningkatkan layanan berbasis digital untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen.
2. Inovasi Produk Keuangan
BFI Finance akan mengembangkan produk keuangan baru sambil mengoptimalkan produk yang sudah ada. Strategi ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar yang beragam dengan pendekatan customer-centric melalui pemanfaatan teknologi informasi.
3. Digitalisasi Operasional
Transformasi digital akan dilanjutkan dengan memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan keamanan data. Selain itu, kolaborasi dengan mitra bisnis baru serta pengembangan ekosistem pembiayaan berbasis digital menjadi fokus utama. "Kami ingin memastikan seluruh proses, mulai dari originasi hingga penagihan dan pelayanan, terintegrasi secara end-to-end," jelas Goklas.
- 10 Rekomendasi Platform Nonton Film Indonesia yang Aman dan Legal
- Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- ICBP hingga GOTO Nangkring di Pembukaan LQ45 Hari Ini
4. Program Keberlanjutan
BFI Finance juga berkomitmen untuk menjalankan program keberlanjutan dengan meningkatkan akses pembiayaan digital melalui perangkat mobile. Selain itu, perusahaan berencana memberikan pelatihan kepada pelaku usaha, khususnya konsumen perusahaan, untuk meningkatkan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
5. Peningkatan Kualitas Layanan
Strategi lainnya adalah memperbaiki service level agreement dalam proses pembiayaan konsumen, khususnya layanan pembiayaan modal usaha. Langkah ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM).
Kinerja Hingga Kuartal Ketiga 2024
Hingga September 2024, BFI Finance mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp14,21 triliun, turun 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp14,45 triliun. Namun, piutang yang dikelola meningkat sebesar 5% secara tahunan, mencapai Rp23 triliun dibandingkan Rp21,91 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Dengan optimisme menghadapi tahun depan, BFI Finance berharap dapat terus meningkatkan kinerja melalui strategi inovatif dan transformasi yang relevan dengan tantangan pasar di masa depan.