<p>Aplikasi Warung Pangan dari BGR Logistics / Warungpangan.com</p>

BGR Kolaborasi dengan BRI dan Mandiri Lewat Aplikasi Warung Pangan

  • JAKARTA – PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk menghadirkan fitur baru pada aplikasi Warung Pangan, yakni WP Fund. Kolaborasi ini sebagai upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong dan membantu para pelaku usaha mikro, […]

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics berkolaborasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk menghadirkan fitur baru pada aplikasi Warung Pangan, yakni WP Fund.

Kolaborasi ini sebagai upaya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mendorong dan membantu para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dalam melakukan inovasi demi menyelamatkan dan mengembangkan bisnisnya di masa pandemi COVID-19 ini.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srianita Ginting menyatakan, fitur WP Fund dapat digunakan oleh mitra Warung Pangan untuk mendapatkan pinjaman atau pembiayaan modal kerja, yang dapat dipergunakan untuk menjalankan usaha warungnya.

Ia menambahkan, visi dari fitur WP Fund ini ditujukan untuk mendorong bisnis para mitra Warung Pangan. Fitur yang bekerja sama dengan Bank BRI dan Bank Mandiri itu dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pembiayaan yang terjamin aman dan efektif untuk mengembangkan usaha mereka.

“WP Fund ini merupakan salah satu bentuk nyata dukungan dari Kementerian BUMN, terhadap berbagai upaya pengembangan UMKM di Tanah Air,” ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat 4 Desember 2020.

Oleh sebab itu, Loto menyebutkan semakin besar dampak pandemi COVID-19 terhadap bisnis para pelaku UMKM. Sehingga, diperlukan kolaborasi dalam upaya mendukung bangkitnya para UMKM tersebut.

Loto bilang, upaya-upaya untuk memperkuat lini bisnis bagi para pelaku UMKM tersebut tidak hanya dilakukan antar BUMN. Namun, juga meliputi kementerian/lembaga, otoritas, akademisi, dan para stakeholders terkait lainnya.

“Hal itu harus dilakukan dengan mempertimbangkan dan memperhatikan peranan UMKM yang strategis dalam perekonomian Indonesia,” pungkasnya. (SKO)