BI Berpotensi Naikkan Suku Bunga Usai Kenaikan Harga BBM, Nilai Kurs Rupiah Dibuka Menguat
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 12 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 7 poin di posisi Rp14.823 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka menguat setelah para pelaku pasar melihat bagaimana Bank Indonesia (BI) berpotensi untuk menaikkan suku bunganya pada bulan September dalam setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 12 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 7 poin di posisi Rp14.823 per dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 10 September 2022, nilai kurs rupiah ditutup di level Rp14.830 per dolar AS.
- Kapan Harga BBM Subsidi Turun Lagi? Ini Kata Menteri ESDM
- Pascakenaikan Harga Pertamax, Bos Pertamina Akui Masih Jual Rugi Rp2 Ribuan Per Liter
- Ternyata Segini Biaya Pemakaman Ratu Elizabeth II
Menurut analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra, belakangan ini para pelaku pasar mencermati kebijakan bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) yang diduga akan mendongkrak suku bunga mereka pada pekan depan.
"Dolar AS terlihat masih berkonsolidasi terhadap nilai tukar lainnya menjelang pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS pekan depan," ujar Ariston kepada TrenAsia, Senin, 12 September 2022.
Selain sikap para pelaku pasar yang menanti keputusan The Fed terkait suku bunga, ekspetasi lonjakan inflasi karena kenaikan BBM bersubsidi pun mendorong ekspetasi BI akan menaikkan suku bunga acuannya pula sehingga hal tersebut dapat menjaga nilai tukar rupiah.
- Tak Sekadar Buang Duit, Sederet Hobi Ini Bisa Jadi Investasi Unik
- 3 Sebab Seseorang Takut Diposisikan Sebagai Pemimpin di Sebuah Organisasi
- 8 Cara Siapkan Isi Dompet Kamu untuk Hadapi Resesi
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pemerintah telah menghitung dampak kenaikan BBM terhadap tingkat inflasi. Menurut hitungan pemerintah, dampak kenaikan BBM dapat mengerek inflasi hingga 1,8%.
"Oleh karena itu, pemerintah pusat akan mengawasi lebih ketat terhadap pemerintah daerah untuk melakukan antisipasi terhadap ancaman kenaikan inflasi, misalnya dengan memberikan bantuan sosial," papar Ibrahim dikutip dari riset harian, Seniin, 12 September 2022.
Menurut Ariston, nilai kurs rupiah berpotensi untuk bergerak di kisaran Rp14.880 - Rp14.850 perdolar AS sementara Ibrahim memperkirakan nilai kurs rupiah akan bergerak di rentang Rp14.800 - Rp14.860 perdolar AS.