BI dan Bank Singapura Perpanjang Kerja Sama Keuangan Bilateral Rp144 Triliun

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS) kembali memperpanjang kerja sama keuangan bilateral senilai US$10 miliar setara Rp144 triliun (kurs Rp14.439 per dolar Amerika Serikat).

Kesepakatan yang diperpanjang untuk periode satu tahun ke depan tersebut diteken hari ini, Kamis, 5 November 2020.

Sebelumnya, perpanjangan kerja sama yang pertama dilakukan pada November tahun lalu.

Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko mengatakan, kerja sama ini menunjukkan komitmen Indonesia dan Singapura untuk mendukung kepercayaan publik terhadap kondisi perekonomian.

“Ini bukti komitmen kedua negara untuk mendukung kepercayaan publik di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung,” jelasnya dalam keterangan resmi.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Adapun perjanjian kedua negara ini. terdiri dari Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA) dan Bilateral Repo Agreement (BRL).

Ia menjelaskan, LCBSA memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral hingga Rp100 triliun.

Sementara itu, BRL merupakan kolaborasi yang memungkinkan transaksi repo antara kedua bank sentral.

Transaksi tersebut, kata Onny, bertujuan untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar Amerika Serikat hingga US$3 miliar.

“Transaksi ini dilakukan dengan menjaminkan obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh negara-negara G3, yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman,” tambahnya.

Sebagai informasi, kerja sama ini telah berlangsung sejak November 2018 sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong. (SKO)