BI Diprediksi Naikkan Suku Bunga hingga 5 Persen Akhir 2022, Nilai Kurs Rupiah Menguat
- Nilai kurs rupiah dibuka menguat sejalan dengan prediksi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia hingga 5%.
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah dibuka menguat seiring dengan prediksi bahwa Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan hingga 5% di akhir tahun 2022.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 30 September 2022, nilai kurs rupiah dibuka menguat 46,5 poin di level Rp15.216 perdolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 29 September 2022, nilai kurs rupiah ditutup menguat 3 poin di level Rp15.262,5 perdolar AS.
- Asuransi Allianz Life Indonesia, Jalankan Komitmen Berkelanjutan Melalui ESG
- ASDP: Digitalisasi Tiket Urai Penumpulan Lalu Lintas Penyebrangan di Pelabuhan Merak-Bakauheni
- Indeks S&P 500 dan Nasdaq Merangkak Naik, Aset-Aset Kripto Big Cap Masuk Zona Hijau
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, inflasi Indonesia tahun ini diperkirakan bisa mencapai 6,27%. Angka ini jauh dari proyeksi pemerintah yang menargetkan posisi di bawah 5%.
"Diprediksi Bank Indonesia akan terus menaikkan suku bunga acuan sampai 5% di tahun ini," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Jumat, 30 September 2022.
Ibrahim menambahkan, saat ini inflasi yang tinggi dan perlambatan ekonomi menjadi tantangan bagi negara-negara di seluruh dunia.
Baru-baru ini, Bank Dunia menurunkan lagi proyeksi pertumbuhan China dan Asia pada umumnya. Perang antara Rusia dan Ukraina pun masih terus berlanjut.
Namun, masih ada peluang perekonomian Indonesia untuk tumbuh di tengah tantangan global yang saat ini membayang-bayangi.
- Ekonom LAB45: BI Masih Punya Ruang Naikkan Suku Bunga hingga Akhir Tahun
- Harga Minyak Dunia Ambles 5,69 Persen, Terendah Sejak Januari 2022
- Agung Podomoro Group Hadirkan Kawasan Super Premium “The Premiere Hills” Di Wilayah Kalimantan Timur
"Jika perang Rusia dan Ukraina masih berlanjut, kemungkinan permintaan energi dari Indonesia oleh global masih ada meski terjadi perlambatan dari China. Ini menjadi salah satu alasan pemerintah bisa mempertahankan surplus neraca dagang berbulan-bulan," kata Ibrahim.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah diprediksi bergerak di kisaran Rp15.240 - Rp15.300 perdolar AS.