indonesian-rupiah-money-background_126740-49.jpg
Pasar Modal

BI Diprediksi Wait and See Sikapi Keputusan The Fed, Kuncinya di Rupiah

  • BI Diprediksi Wait and See Sikapi Keputusan The Fed JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi bersikap hati-hati atau wait and see untuk merespons keputusan
Pasar Modal
Erwin C. Sihombing

Erwin C. Sihombing

Author

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diprediksi bersikap hati-hati atau wait and see untuk merespons keputusan bank sentral AS (The Fed) menaikan suku bunga. Walaupun keputusan The Fed dipastikan membawa dampak pada kebijakan moneter BI mengingat dolar AS merupakan bagian penting dalam perdagangan dan investasi di Indonesia.

Analis keuangan Ariston Tjendra menilai penting bagi BI mencermati situasi terlebih dulu sebelum mengambil kebijakan. Terlebih kondisi perekonomian kita sekarang ini masih pada tahap pemulihan dan terbuka kemungkinan masuk dalam tren positif.

“BI akan wait and see, melihat pengaruhnya ke rupiah adakah pelarian dana besar-besaran keluar Indonesia yang akan menyebabkan rupiah melemah tajam. Apakah suku bunga BI yang rendah saat ini mendorong tajam kenaikan inflasi di Indonesia dan berbagai pertimbangan lainnya,” kata Ariston, kepada TrenAsia, Kamis (17/3/2022).

Ariston menilai, BI akan merespons kebijakan The Fed apabila terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Pada tahap itu BI akan mengetatkan moneter yang artinya bakal menyerap likuiditas rupiah dengan menaikan suku bunga acuannya atau kebijakan pengetatan lainnya.

“Bila suku bunga acuan naik, suku bunga kredit juga bisa naik. Pengusaha bakal mendapatkan kenaikan biaya dari kenaikan suku bunga tersebut yang berimbas ke kenaikan harga jual produk. Tapi biasanya BI akan melihat apakah ekonomi indonesia saat ini bisa menerima kenaikan suku bunga acuan,” ujarnya.

Sebaliknya jika perekonomian Indonesia berada pada tren positif maka terbuka kemungkinan BI bisa menerima kenaikan suku bunga acuan. Untuk memastikan kondisi tersebut BI perlu mencermati perkembangan sebelum menerapkan pengetatan moneter.

“Kalau ekonomi Indonesia dalam tren pertumbuhan positif, ekonomi Indonesia mungkin bisa menerima kenaikan suku bunga acuan. Jadi Mungkin ke depannya, untuk mengimbangi kenaikan suku bunga acuan AS berikutnya, BI juga akan menaikan suku bunga acuannya,” tutur Ariston.