<p>Karyawan menghitung mata uang Rupiah di salah satu tempat penukaran uang atau Money Changer di kawasan Melawai, Jakarta, Senin, 9 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Pasar Modal

BI: Kredit Multi Guna Paling Diminati Kalangan Rumah Tangga

  • Bank Indonesia (BI) melihat permintaan kredit kalangan rumah tangga yang paling banyak diminati adalah jenis kredit multi guna (KMG). Dalam survei BI, Jenis kredit berikutnya yang paling banyak dipilih adalah kredit kendaraan bermotor dan kredit pemilikan rumah (KPR).

Pasar Modal
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melihat permintaan kredit kalangan rumah tangga yang paling banyak diminati adalah jenis kredit multi guna (KMG).

Dalam survei BI, Jenis kredit berikutnya yang paling banyak dipilih adalah kredit kendaraan bermotor dan kredit pemilikan rumah (KPR).

Di sisi lain, responden survei masih menggantungkan dana pada kredit bank umum untuk menambah pembiayaan. Penurunan BI-7days reverse repo rate (BI7DRR) hingga 3,5% memicu responden rumah tangga mengajukan kredit kepada perbankan.

Peningkatan kredit ini terjadi di seluruh kategori bank dan semua jenis kredit. Sebagian besar responden mengaku kebutuhan pembiayaan yang meningkat masih tetap dipenuhi dari dana sendiri.

Sementara itu, penyaluran kredit pada Maret 2021 tercatat sebesar 68,7%. Capaian itu lebih tinggi dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 40,6%Dengan demikian, kata Erwin, penyaluran kredit perbankan yang sudah mencapai 52,9% pada kuartal I 2021. 

Biaya Operasional Menggunung, Korporasi Tingkatkan Kredit

BI mengindikasikan kebutuhan pembiayaan korporasi meningkat pada Maret 2021. Menurut survei permintaan perbankan BI, permintaan kredit paling banyak digunakan korporasi untuk menunjang aktivitas operasional.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyebut, indikasi ini nampak dari peningkatan saldo bersih tertimbang (SBT) mencapai 16,6%. Angka itu melesat dua kali lipat dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 8,2%.

“Peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama disampaikan oleh responden pada sektor Industri Pengolahan, Perdagangan, Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Konstruksi, serta Reparasi Mobil dan Motor,” jelas Erwin dalam keterangan resmi, Jumat 16 April 2021.

Sebanyak 86,5% responden mengaku membutuhkan kredit demi menunjang operasional perusahaan. Kemudian 24,5% responden menyatakan dana kredit diperlukan demi mendukung pemilihan permintaan domestik pasca penerapan normal baru.

Adapun 23,2% responden lainnya bakal menggunakan dana kredit untuk membayar kewajiban jatuh tempo yang tidak dapat di roll over.(RCS)