Ilustrasi rupiah digital.
Fintech

BI Luncurkan Laporan Konsultasi Publik untuk Pengembangan Konsep Rupiah Digital

  • Laporan ini menjadi bagian integral dari inisiatif "Proyek Garuda," yang mewadahi eksplorasi terhadap implementasi Rupiah Digital.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan Laporan Konsultasi Publik sebagai langkah transparansi dalam pengembangan konsep Rupiah Digital, yang tertuang dalam Consultative Paper (CP) Rupiah Digital Tahap I. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyatakan apresiasi terhadap partisipasi masyarakat yang memberikan masukan selama periode penerimaan masukan dari 31 Januari 2023 hingga 15 Juli 2023.

Laporan ini menjadi bagian integral dari inisiatif "Proyek Garuda," yang mewadahi eksplorasi terhadap implementasi Rupiah Digital. 

“Penerbitan laporan merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas BI dalam pengembangan desain Rupiah Digital,” tulis Erwin melalui laman resmi BI, dikutip Kamis, 28 Desember 2023.

Sebanyak 42 komentar dan masukan diterima dari berbagai pihak, termasuk perbankan, institusi non-keuangan, asosiasi, Kementerian-Lembaga, akademisi, dan masyarakat umum.

Setelah menerima masukan dari publik, pengembangan Rupiah Digital akan melanjutkan ke beberapa tahap berikutnya, termasuk eksperimentasi teknologi (proof of concept), prototyping, piloting/sandboxing, dan tinjauan kebijakan sesuai dengan high-level design White Paper Rupiah Digital.

Erwin menjelaskan bahwa eksperimentasi pengembangan Rupiah Digital merupakan proses iteratif untuk menjelajahi alternatif desain yang lebih luas dan memastikan optimalitas nilai tambah bagi Indonesia. 

Struktur Laporan Konsultasi Publik dibagi menjadi enam kategori, yang menjadi dasar untuk mendalami aspek fungsionalitas dan pertimbangan umum, serta memperkuat elemen pengembangan Rupiah Digital. Kategori-kategori tersebut meliputi:

1. Teknologi: Menyoroti aspek skalabilitas dan resiliensi.

2. Akses: Melibatkan tata cara kepesertaan, tata cara akses data, dan pengelolaan wallet.

3. Penerbitan dan Pemusnahan: Terkait proses penerbitan dan pemusnahan Rupiah Digital.

4. Transfer Dana: Melibatkan fungsi pokok dalam transfer dana, resolusi gridlock, dan settlement finality.

5. Kapabilitas Teknis dan Aspek 3i: interkoneksi, interoperabilitas, dan integrasi.

6. Implikasi: Terkait dampak mata uang Rupiah Digital terhadap sistem pembayaran, stabilitas sistem keuangan, dan moneter.

Melalui Kata Pengantar Laporan Konsultasi Publik Rupiah Digital, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyampaikan bahwa keterlibatan dan kontribusi dari stakeholder yang beragam ini merupakan elemen kunci dalam memperkaya wawasan untuk merancang desain Rupiah Digital yang paling sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat umum. 

Untuk itu, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus melibatkan publik dalam iterasi desain Rupiah Digital, melalui berbagai channel maupun kegiatan yang akan diselenggarakan.

“Semoga daya upaya eksperimentasi Rupiah Digital yang dinaungi dalam Proyek Garuda dapat membawa bangsa Indonesia menyongsong masa depan yang lebih maju dan memberikan manfaat serta keberkahan untuk seluruh masyarakat,” kata Filianingsih.