BI: Penyaluran Kredit Baru Meningkat Triwulan II 2023
- Pertumbuhan kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit investasi yang sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.
Finansial
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit baru meningkat pada triwulan II 2023. Hal itu tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru sebesar 94,0%, lebih tinggi dari 63,7% triwulan sebelumnya merujuk hasil survei perbankan
Pertumbuhan kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit investasi yang sedikit lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru meningkat di hampir seluruh jenis kredit. “Ini terindikasi pada kredit modal kerja (SBT 89,5%) dan kredit konsumsi (SBT 85,3%),” demikian pernyataan BI, dikutip Jumat 21 Juli 2023.
Namun untuk kredit investasi (SBT 54,4%) terindikasi sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan III 2023, penyaluran kredit baru diprakirakan tetap tumbuh positif, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 86,3%.
Secara sektoral, pertumbuhan penyaluran kredit baru didominasi sektor konstruksi (SBT 82,2%), diikuti oleh pertanian, perburuan, dan kehutanan (SBT 79,5%), serta sektor industri pengolahan (SBT 77,9%).
- Penerapan ESG Indonesia Dinilai Sudah Baik Meski Beda Istilah
- Revitalisasi Stadion Teladan Medan Telan Duit Setengah Triliun
- Langkah Astra International (ASII) Terapkan ESG Lewat Triple-P Stratregy
Prospek Kondisi Moneter
Standar penyaluran kredit pada triwulan III 2023 diprediksi sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan indikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 0,1%.
Standar penyaluran kredit yang ketat diprakirakan terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali KPR/KPA yang diperkirakan lebih longgar. Namun, aspek kebijakan penyaluran kredit diprakirakan lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya lantaran suku bunga kredit dan premi kredit berisiko.
Hasil survei mencatat responden merasa tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 10,9% (yoy), tumbuh positif meski tidak setinggi realisasi pertumbuhan kredit pada tahun sebelumya sebesar 11,4% (yoy).
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta relatif terukurnya risiko penyaluran kredit.