BI Perkirakan Dunia Usaha Bakal Membaik pada Kuartal IV 2020
JAKARTA – Kegiatan dunia usaha disebut akan mengalami perbaikan pada kuartal IV 2020. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan adanya kinerja positif dalam dunia usaha, tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 2,12%. Diketahui, perbaikan sudah mulai terlihat sejak kuartal III 2020, sebab nilai SBT pada periode ini mulai membaik menjadi -5,97%. Padahal, […]
Industri
JAKARTA – Kegiatan dunia usaha disebut akan mengalami perbaikan pada kuartal IV 2020. Berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan adanya kinerja positif dalam dunia usaha, tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 2,12%.
Diketahui, perbaikan sudah mulai terlihat sejak kuartal III 2020, sebab nilai SBT pada periode ini mulai membaik menjadi -5,97%. Padahal, sebelumnya nilainya masih minus tinggi, yakni sebesar -35,75% pada kuartal II 2020.
Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko mengungkapkan, perbaikan tersebut terjadi pada seluruh sektor ekonomi, baik industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, serta real estate dan jasa.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
“Perbaikan kegiatan dunia usaha dipengaruhi oleh penerapan adaptasi kegiatan baru di berbagai wilayah. Sementara itu, perbaikan pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan didukung oleh cuaca,” ungkap Onny dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 15 Oktober 2020.
Sejalan dengan hal itu, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja juga mengalami peningkatan. Kemudian, kondisi keuangan dunia usaha dari aspek likuiditas dan rentabilitas juga menunjukkan perbaikan pada triwulan III 2020.
Kinerja sektor industri pengolahan, misalnya, pada kuartal III tahun ini terindikasi membaik meski masih berada dalam fase kontraksi. Hal ini terlihat dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) sebesar 44,91%.
Adapun perbaikannya terjadi pada seluruh komponen pembentuk PMI-BI, dengan indeks tertinggi pada volume pesanan barang input sejalan dengan dorongan permintaan dan kemudahan distribusi.
Secara sektoral, seluruh subsektor mencatat perbaikan pada triwulan III 2020, dengan indeks PMI-BI tertinggi terjadi pada subsektor semen dan barang galian non logam, diikuti subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau.
Pada triwulan IV 2020, kinerja sektor ini pun diprediksi semakin membaik. “PMI-BI pada triwulan IV 2020 diprakirakan sebesar 47,16%, meningkat dari 44,91% pada triwulan III 2020,” sebut Onny.