Ilustrasi aktivitas warga di pasar ritel
Nasional

BI Perkirakan Kinerja Penjualan Ritel Naik Secara Tahunan di Bulan Juni 2022

  • Perkiraan itu ditopang oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Juni 2022 yang menempati level 229,1 atau tumbuh 15,4 yoy seiring dengan meningkatnya penjualan kelompok produk makanan, minuman, dan tembakau, subkelompok sandang, serta kelompok suku cadang dan aksesoris.
Nasional
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA- Bank Indonesia (BI) memperkirakan adanya peningkatan kinerja penjualan eceran atau ritel secara year-on-year (yoy) di bulan Juni 2022.

Perkiraan itu ditopang oleh Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Juni 2022 yang menempati level 229,1 atau tumbuh 15,4% yoy seiring dengan meningkatnya penjualan kelompok produk makanan, minuman, dan tembakau, subkelompok sandang, serta kelompok suku cadang dan aksesoris.

Meski diperkirakan meningkat secara tahunan, penjualan ritel diperkirakan kembali turun dalam hitungan bulanan (month-to-month) dengan persentase 2,1%.

Penurunan itu utamanya terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok barang budaya dan rekreasi sementara kelompok suku cadang dan aksesoris serta bahan bakar kendaraan bermotor mengalami peningkatan.

Sebagai informasi, pada periode Mei 2022, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja positif pada penjualan ritel tetap secara tahunan.

Di bulan tersebut, IPR tercatat sebesar 234,1 poin atau tumbuh 2,9% yoy karena penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi, makanan, minuman, dan tembakau, serta bahan bakar kendaraan bermotor.

Secara mtm, penjualan ritel turun 2,1% pada Mei seiring dengan berakhirnya pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Penurunan tersebut utamanya terjadi pada subkelompok sandang, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta peralatan informasi dan komunikasi.

"Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Agustus dan November 2022 menurun. Indeks Ekspetasi Harga Umum (IEH) Agustus dan November masing-masing tercatat sebesar 127,5 dan 132,1 atau turun dibandingkan 141,7 dan 137,5 pada bulan sebelumnya. Sebagian responden menyatakan penurunan disebabkan oleh distribusi barang yang semakin lancar," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui keterangan resmi, Senin, 11 Juli 2022.