BI: Permintaan Tenaga Kerja Kian Merosot Akibat COVID-19
Bank Indonesia (BI) melihat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berpengaruh terhadap berkurangnya aktivitas produksi dan investasi. Hal itu berdampak pada permintaan tenaga kerja yang kian menurun. Berdasarkan Laporan Kebijakan Moneter Kuartal I-2020 yang dirilis BI, Jumat, 29 Mei 2020, optimisme konsumen dan pelaku usaha tersebut terlihat pada penurunan indeks job vacancy secara signifikan pada […]
Industri
Bank Indonesia (BI) melihat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berpengaruh terhadap berkurangnya aktivitas produksi dan investasi. Hal itu berdampak pada permintaan tenaga kerja yang kian menurun.
Berdasarkan Laporan Kebijakan Moneter Kuartal I-2020 yang dirilis BI, Jumat, 29 Mei 2020, optimisme konsumen dan pelaku usaha tersebut terlihat pada penurunan indeks job vacancy secara signifikan pada April 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2020 sebesar 4,99%, masih stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya, yakni 5,01%.
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan tingkat pengangguran di wilayah perkotaan. Pasalnya, pada bulan kedua tahun 2020 tersebut, TPT perkotaan menurun menjadi 6,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 sebesar 6,30%.
Sementara itu, TPT di perdesaan justru meningkat tipis dari 3,45% pada Februari 2019 menjadi 3,55% pada Februari 2020.
“Perkembangan TPT secara keseluruhan relatif stabil disertai Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang cenderung tetap di kisaran 69%,” tulis laporan tersebut.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Namun, seiring merebaknya pandemi COVID-19 yang mulai masuk ke Indonesia, pada Februari 2020, penyerapan tenaga kerja melambat sejalan dengan pelemahan ekonomi. Pada periode yang sama tahun lalu, penyerapan tenaga kerja masih tumbuh 1,8% year-on-year (yoy), sedangkan pada tahun ini hanya 1,29% yoy.
“Ini mengindikasikan tekanan pada kondisi ketenagakerjaan di Indonesia tahun 2020,” lanjutnya.
Secara sektoral, penyumbang utama perlambatan ketenagakerjaan tersebut dipicu oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), serta sektor konstruksi. Di samping itu, sektor pertanian dan pertambangan pun ikut terkontraksi akibat adanya pembatasan ekspor. (SKO)