BI Prediksi Transaksi Uang Elektronik Tembus Rp226 Triliun Tahun Ini
Pertumbuhan transaksi uang elektronik ditopang oleh perkembangan digitalisasi dan pandemi COVID-19 sehingga orang mengurangi transaksi lewat uang kartal.
Foto
Bank Indonesia (BI) memprediksi transaksi uang elektronik tembus Rp226 triliun sepanjang tahun ini. Pertumbuhan transaksi uang elektronik ditopang oleh perkembangan digitalisasi dan pandemi COVID-19 sehingga orang mengurangi transaksi lewat uang kartal.
Berdasarkan data Bank Indonesia yang dirilis April 2021, tercatat nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp21,4 triliun atau tumbuh 42,46 persen secara tahunan karena dipicu peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, meluasnya pembayaran digital, dan akselerasi digital banking.
Selain itu, bank sentral memprediksi transaksi e-commerce juga meningkat 33,2% menjadi Rp337 triliun tahun ini. Potensi tersebut diimbangi oleh percepatan transformasi sistem pembayaran yang efektif.
Dalam hal ini, BI telah telah mengembangkan teknologi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code. Bahkan, BI menaikkan limit atau batas nilai transaksi menggunakan QRIS dari Rp2 juta menjadi Rp5 juta per transaksi per 1 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia