Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat mengikuti rapat kerja dengan Bandan Anggaran DPR RI di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Industri

BI Proyeksikan Inflasi Tahun 2024 Turun ke 1,5 Persen - 3,5 Persen, Ini Pendorongnya

  • Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi akan turun ke level 1,5% sampai 3,5% tahun 2024.

Industri

Laila Ramdhini

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan inflasi akan turun ke level 1,5% sampai 3,5% tahun 2024. BI memprediksi inflasi ini turun setelah kemungkinan berada dalam kisaran 2% sampai 4% pada 2023.

Adapun saat ini inflasi berada pada level 5,42% per November 2022 dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

"Perkiraan ini didukung oleh adanya sinergi erat antara pemerintah dengan bank sentral," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Jakarta 2023, Rabu, 14 Desember 2022.

Perry menyebutkan penurunan inflasi akan didorong oleh beberapa upaya sinergi antara lain subsidi energi oleh pemerintah, kenaikan suku bunga BI yang terukur, langkah-langkah stabilisasi rupiah oleh BI, dan eratnya Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID), termasuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Sinergi, koordinasi, dan kerja sama, menjadi kunci Indonesia selama ini bisa terhindar dari krisis, khususnya saat pandemi COVID-19 melanda dan akan mendukung keberlanjutan proses pemulihan ekonomi nasional,” kata dia.

Untuk itu, Perry optimistis proses pemulihan ekonomi domestik akan terus membaik di tengah gejolak global.

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan berada di rentang 4,5% (yoy) sampai 5,3% (yoy) dan akan meningkat lebih tinggi menjadi 4,7% (yoy) sampai 5,5% (yoy) pada 2024.

"Selain ekspor, kenaikan konsumsi dan investasi akan menjadi daya dukung pemulihan ekonomi nasional, serta didukung oleh program hilirisasi, pembangunan infrastruktur, masuknya penanaman modal asing, dan berkembangnya pariwisata," ucap Perry Warjiyo