<p>Pekerja beraktifitas dengan latar belakang layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 5 Juni 2020. IHSG ditutup menguat 0,63% atau 31,08 poin ke level 4.947,78 pada akhir perdagangan. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

BI Rate Dipangkas, IHSG Anjlok Tapi Rupiah Kuat

  • JAKARTA – Setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan ke level 4,25%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,25% tetapi kurs rupiah menguat mendekati Rp14.000 per dolar Amerika Serikat. Pada perdagangan Kamis, 18 Juni 2020, IHSG ditutup melemah 62,53 poin sebesar 1,25% ke level 4.925,25. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 melorot lebih […]

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Setelah Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan ke level 4,25%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,25% tetapi kurs rupiah menguat mendekati Rp14.000 per dolar Amerika Serikat.

Pada perdagangan Kamis, 18 Juni 2020, IHSG ditutup melemah 62,53 poin sebesar 1,25% ke level 4.925,25. Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 melorot lebih dalam 1,74% menjadi 761,98.

Dibuka melemah, IHSG lebih banyak bergerak di zona merah hingga akhir pedagangan. Meskipun sempat menyentuh zona hijau di level 4.993,61. Pelemahan IHSG ini membuat koreksi sejak awal tahun semakin dalam 21,82% year-to-date (ytd).

Secara sektoral, sembilan sektor terkoreksi dengan penurunan paling tajam terjadi pada industri kimia dasar sebesar 3,63%, diikuti sektor aneka industri dan manufaktur masing-masing 2,4% dan 2,33%. Hanya satu sektor yang menguat yakni infrastruktur sebesar 1,26%.

Penutupan IHSG diiringi oleh aksi jual investor asing (net sell) senilai Rp83,09 miliar. Capaian itu membuat catatan net sell investor asing semakin tebal sejak awal tahun mencapai Rp11,68 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 643.262 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,75 miliar lembar senilai Rp7,32 triliun. Sebanyak 175 saham naik, 243 saham turun, dan 154 saham tidak bergerak.

Saham-saham yang paling banyak ditransaksikan dari sisi nilai antara lain TLKM Rp914 miliar, PTBA Rp534 miliar, BBCA Rp436 miliar, BBRI Rp422 miliar, BMRI Rp376 miliar, ASMI Rp327 miliar, BBNI Rp243 miliar, dan ASII Rp199 miliar.

Saat bersamaan, bursa saham regional Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei Jepang melemah 0,45%, Hang Seng Hong Kong turun 0,07%, dan Strait Times Singapura naik 0,1%.

Rupiah Menguat Tipis

Sementara itu, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis petang menguat tipis usai suku bunga acuan BI dipangkas 25 basis poin.

Kurs rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,04% menjadi Rp14.078 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.083 per dolar AS. Rupiah pada pagi hari dibuka menguat pada posisi Rp14.063 per dolar AS dengan pergerakan pada rentang Rp14.025-Rp14.099 per dolar AS.

Kurs tengah BI pada hari yang sama menunjukkan rupiah terapresiasi menjadi Rp14.186 per dolar AS dari hari sebelumnya Rp14.234 per dolar AS.

Dari pasar spot, kurs rupiah menguat 0,04% sebesar 5 poin ke level Rp14.077 per dolar AS dari penutupan hari sebelumnya Rp14.082 per dolar AS. Rupiah tercatat telah menguat 1,53% dari awal tahun ini dengan rentang pergerakan Rp13.577-Rp16.625 per dolar AS selama setahun terakhir.

Seperti diketahui, BI menurunkan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate (DRRR) sebesar 25 basis poin dari 4,5% menjadi 4,25%. Gubernur BI Perry Warjiyo mengumumkan penurunan BI Rate setelah melewati Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 17-18 Juni 2020. Penurunan suku bunga ini terjadi setelah 3 bulan sebelumnya ditahan pada level 4,5%.

Tidak hanya itu, BI juga menurunkan suku bunga lainnya masing-masing 25 basis poin yakni deposit facility menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,75% dan suku bunga lending facility menjadi 5% dari sebelumnya 5,25%. (SKO)