<p>Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam telekonferensi BI melalui kanal YouTube. / YouTube Bank Indonesia</p>
Industri

BI Siapkan Uang Tunai Rp450 Triliun Hadapi Covid-19

  • Tidak hanya menyiapkan uang tunai Rp450 triliun, Bank Indonesia (BI) juga melakukan karantina terhadap setiap duit kartal disetor nasabah serta menggantinya dengan yang baru untuk menjamin sterilisasi dari wabah virus corona (Covid-19).

Industri
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

Tidak hanya menyiapkan uang tunai Rp450 triliun, Bank Indonesia (BI) juga melakukan karantina terhadap setiap duit kartal disetor nasabah serta menggantinya dengan yang baru untuk menjamin sterilisasi dari wabah virus corona (Covid-19).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku telah bekerja sama dengan perbankan dan layanan penyedia keuangan sejak dua pekan terakhir untuk menjamin pasokan uang tunai di seluruh kantor cabang dan anjungan tunai mandiri (ATM). Saat ini, BI memiliki stok uang tunai senilai lebih dari Rp450 triliun.

“Hampir enam bulan untuk kebutuhan uang bereder. Oleh karena itu masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan higienitas maupun ketersedaiaan uang di BI,” kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BI, Kamis, 26 Maret 2020.

Dia menjelaskan, hingga saat ini setidaknya telah ada 46 bank yang digaet oleh bank sentral untuk mendistribusikan uang tunai di setiap kantor cabang dan ATM. Tidak hanya itu, BI juga mengganti uang lusuh dengan yang baru.

Menjawab kekhawatiran masyarakat terkait higiensnya uang yang diterima, Gubernur BI memastikan melakukan karantina terhadap setiap uang yang disetorkan oleh nasabah kepada setiap kantor cabang perbankan. BI juga akan mengganti uang-uang lama dengan yang baru demi menjaga kebersihan uang yang diterima oleh publik.

“Kami sudah menggantikan uang yang disetorkan ke Bank Indonesia dikarantina dan mengganti dengan uang yang cetak baru,” kata dia.

Langkah lain yang dilakukan BI dalam antisipasi penyebaran Covid-19 adalah dengan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk melakukan transaksi nontunai.

Otoritas moneter itu juga memberikan dukungan pertumbuhan transaksi nontunai dengan memperpanjang masa berlaku Merchant Discount Rate (MDR). Perpanjangan tersebut diberlakukan hingga September mendatang.

“Kami juga menurunkan biaya transfer kliring melalui SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia),” ujarnya. (SKO)