<p>Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Suku Bunga Kredit Bank BUMN Paling Tinggi, Kapan Mau Turun?

  • Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) kelompok bank BUMN berada di angka 10,80% atau tertinggi ketimbang kelompok bank lainnya.

Industri
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan tingkat Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) masih turun secara terbatas. SBDK tercatat hanya turun sebesar 78 bps secara tahunan atau year on year.

Padahal, BI telah menurunkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 125 basis poin (bps) sejak Januari 2020 hingga Januari 2021.

Dengan demikian, spread atau selisih antara SBDK terhadap suku bunga BI7DRR melebar dari 5,82% di Januari 2020 menjadi 6,28% pada Januari 2021.

“Di sisi lain, penurunan suku bunga deposito satu bulan lebih tercatat agresif,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dalam keterangan resemi, Senin, 22 Maret 2021.

Suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 189 bps yoy, sehingga spread antara SBDK dan suku bunga deposito 1 bulan mengalami kenaikan dari 4,86% menjadi 5,97%.

Suku Bunga Kredit Bank BUMN

Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) rupanya menjadi kelompok bank yang paling sedikit menurunkan SBDK. Pada Januari 2021, SBDK kelompok bank BUMN berada di angka 10,80% atau tertinggi ketimbang kelompok bank lainnya.

Sementara itu, kelompok bank lain mampu merespons penurunan BI7DRR lebih baik. Bank BCA misalnya, BCA menetapkan SBDK Korporasi berada di angka 8%, ritel 8,50%, Kredit perumahan Rakyat (KPR) sebesar 8,50%, dan Non-KPR sebesar 8.36% di periode yang sama.

Kendati demikian, Erwin memperkirakan SBDK bank-bank BUMN diperkirakan akan menurun pada bulan Maret 2021. Percepatan penurunan SBDK kelompok bank BUMN yang telah diumumkan diharapkan juga diikuti oleh kelompok bank lain.

Penurunan itu secara simultan didorong usai BI mempertahankan BI7DRR di angka 3,5% pada 19 Maret 2021 silam. Rapat Dewan Gubernur BI menetapkan BI7DRR sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan terendah sepanjang sejarah Indonesia ini menyikapi adanya tren perbaikan ekonomi domestik.

“Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut, Bank Indonesia lebih mengoptimalkan kebijakan makroprudensial akomodatif, akselerasi pendalaman pasar uang, dukungan kebijakan internasional, serta digitalisasi sistem pembayaran,” pungkas Erwin