<p>Nilai tukar rupiah pagi ini, Jumat, 6 November 2020 berada di level Rp14.380 per dolar AS, menguat 185 bps sebesar 1,27% dibandingkan penutupan kemarin, Kamis, 5 November 2020 di level Rp14.565 per dolar AS. / Foto: Ismail Pohan &#8211; Tren Asia</p>
Industri

BI Tahan Suku Bunga 4 Persen, IHSG Lemah Tapi Rupiah Sumringah

  • Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) 4% direspons pelaku pasar keuangan dan saham.

Industri

Sukirno

Sukirno

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) 4% direspons pelaku pasar keuangan dan saham.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore, 17 September 2020 menguat, usai suku bunga acuan BI yang tetap di level 4%.

Kurs rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07% menjadi Rp14.833 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.843 per dolar AS.

“Hari ini sebenarnya dolar menguat terhadap nilai tukar lainya karena dini hari tadi The Fed (Federal Reserve) optimistis dengan pemulihan ekonomi Amerika, sehingga rupiah sempat bergerak melemah sejak pagi,” kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 17 September 2020.

Menurut Ariston, Bank Indonesia masih nyaman dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini alias berpandangan positif. Sehingga, BI tidak melakukan pelonggaran lagi untuk sementara waktu.

“Mungkin ini membantu menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston.

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat di posisi Rp14.795 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.795 per dolar AS hingga Rp14.860 per dolar AS.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.878 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.844 per dolar AS.

Karyawan beraktivitas dengan latar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 31 Agustus 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

IHSG Lunglai

Pada hari yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pasca BI menahan suku bunga acuan di level 4%.

IHSG ditutup melemah 20,08 poin atau 0,4% ke posisi 5.038,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 5,83 poin atau 0,75% menjadi 775,54.

“IHSG memerah mengingat sikap Gubernur The Fed yang cenderung dovish mengingat masa pandemi COVID-19 menghambat kinerja pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam,” kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta.

Selain itu, lanjut Nafan, kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta membuat pelaku pasar bersikap wait and see.

“Sentimen lainnya yaitu kasus COVID-19 baik di Tanah Air maupun secara global yang mengalami tren kenaikan,” ujar Nafan.

Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan banyak menghabiskan waktu di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi. Sektor industri dasar turun paling dalam yaitu minus 1,59%. Diikuti sektor keuangan dan sektor pertambangan masing-masing minus 0,78% dan minus 0,7%.

Sedangkan, tiga sektor meningkat. Sektor properti naik paling tinggi yaitu 2,55%, diikuti sektor aneka industri dan sektor pertanian masing-masing 1,16% dan 0,62%.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing. Ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp405,02 miliar. Perolehan itu membuat catatan net sell investor asing sejak awal tahun menebal menjadi Rp38,67 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 605.067 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,22 miliar lembar saham senilai Rp6,68 triliun. Sebanyak 149 saham naik, 269 saham menurun, dan 155 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei Jepang melemah 156,16 poin atau 0,67% ke 23.319,37. Kemudian, indeks Hang Seng Hong Kong turun 384,78 poin atau 1,56% ke 24.340,85. Terakhir, indeks Straits Times Singapura melemah 4,52 poin atau 0,18% ke 2.500,63. (SKO)