<p>Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

BI Tahan Suku Bunga di 5,75 Persen, Rupiah Menguat Melebihi Prediksi

  • Kurs rupiah menguat 29 ke posisi Rp14.998 per dolar Amerika Serikat (AS).
Finansial
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Nilai kurs rupiah menguat melebihi prediksi pada perdagangan hari ini, Selasa, 25 Juli 2023, seiring dengan keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga di level 5,75%. 

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 25 Juli 2023, nilai kurs rupiah menguat 29 poin di posisi Rp14.998 per,-dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 24 Juli 2023, nilai kurs rupiah ditutup stagnan di level Rp15.027 per-dolar AS. 

Sebelum penutupan perdagangan, analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memprediksi nilai kurs rupiah akan menguat ke arah Rp15.000 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp15.050 per-dolar AS. 

Nilai kurs rupiah dikatakan Ariston terpantau bergerak dalam pola konsolidasi menjelang pengumuman keputusan suku bunga BI periode Juli 2023 yang akan disampaikan pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini. 

Ariston memperkirakan BI akan menahan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% seiring dengan optimisme bank sentral terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

"BI juga masih optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 25 Juli 2023. 

Keputusan RDG BI 

Dalam konferensi pers RDG hari ini, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa RDG memutuskan untuk menahan suku bunga acuan pada bulan ini tetap di level 5,75%.  

"Keputusan mempertahankan suku bunga ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran pada sisa tahun 2023 dan juga tahun 2024," ujar Perry dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual di, Selasa, 25 Juli 2023. 

Selain menahan suku bunga acuan, BI juga menahan suku bunga deposit facility di level 5% dan suku bunga lending facility di level 6,5%. 

Perry pun menambahkan, fokus kebijakan moneter saat ini diarahkan pada upaya penguatan stabilitas nilai tukar rupiah dalam rangka mengendalikan inflasi barang impor atau imported inflation. Pengendalian rupiah ini pun diakselerasi untuk memitigasi dampak rambatan dari ketidakpastian pasar keuangan global.