BI Tahan Suku Bunga di Level 5,75 Persen, Kurs Rupiah Menguat 12 Poin
- Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 22 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 12 poin di posisi Rp14.940 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pasar Modal
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup menguat 11 poin pada perdagangan hari ini setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan unutk menahan suku bunga acuan di level 5,75%.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 22 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 12 poin di posisi Rp14.940 per-dolar Amerika Serikat (AS).
Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 21 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 52 poin di level Rp14.952 per-dolar AS.
- Pencetak SDM Unggul, Guru Ajak Generasi Muda Jadi Pendidik
- Luhut Sebut Produsen Mobil Listrik Terkemuka Bakal Investasi di RI, Seberapa Serius?
- Juara Liga 1 Indonesia Tahun Ini Dapat Hadiah Rp5 Miliar, Idealkah?
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa penguatan rupiah pada perdagangan hari ini didukung oleh keputusan BI dalam menahan suku bunga acuan di level 5,75% seperti yang diprediksi pelaku pasar.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan stance kebijakan moneter untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2%-4% pada sisa tahun 2023 dan 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Perry mengungkapkan bahwa pihaknya pun memandang masih adanya potensi bagi The Fed untuk mengerek suku bunga.
Tekanan inflasi yang masih tinggi di AS, terutama karena ketatnya pasar tenaga kerja di tengah kondisi ekonomi yang masih cukup baik, dan tekanan stabilitas sistem keuangan yang mulai memulih.
"Kebijakan moneter juga masih ketat di Eropa, dan di Jepang cenderung longgar," kata Perry dalam konferensi pers RDG BI yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 22 Juni 2023.
Menurut Ibrahim, fokus kebijakan BI saat ini cukup tepat untuk mengarah kepada stabilitas nilai tukar rupiah.Pada gilirannya stabilitas ini dapat menjaga inflasi barang impor.
"Fokus kebijakan BI saat ini diarahkan pada stabilitas nilai tukar rupiah untuk mengendalikan inflasi barang impor atau imported inflation. Selain itu, pengendalian rupiah juga untuk memitigasi dampak rambatan dari ketidakpastian pasar keuangan global," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 22 Juni 2023.
- Kekayaan Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI yang Punya Tabungan Rp131 Miliar
- Bukit Asam (PTBA) Angkat Irwandy Arif jadi Komisaris Utama
- Viral! Nama Messi Muncul Dalam Daftar Penerbangan ke Jakarta
Terkait dengan suku bunga The Fed, Gubernur Jerome Powell pada pertemuan Kongres AS, Rabu, 21 Juni 2023, waktu setempat, menyatakan bahwa pihaknya masih berpotensi untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Akan tetapi, kenaikan tersebut akan ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan ekonomi ke depan, dan Powell pun menyebutkan bahwa bank sentral AS kemungkinan akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan akhir pekan besok, Jumat, 23 Juni 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di rentang Rp14.910-Rp14.980 per-dolar AS.