Karyawan memindahkan tumpukan uang rupiah di cash pooling Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Makroekonomi

BI: Uang Beredar di RI Capai Rp8.721,9 Triliun per Januari

  • Pertumbuhan M2 didorong oleh dua komponen utama, yaitu uang beredar sempit (M1) yang tumbuh 4,9 % (yoy) dan uang kuasi yang naik 6,1 % (yoy).

Makroekonomi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) merilis kabar gembira terkait likuiditas perekonomian nasional. Uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2024 terjadi peningkatan transaksi signifikan sebesar 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).

 Angka ini jauh melampaui pertumbuhan bulan sebelumnya yang hanya 3,5 % (yoy) dan menunjukkan geliat positif dalam aktivitas ekonomi. Total M2 pada Januari 2024 mencapai Rp8. 721,9 triliun, menandakan peningkatan yang luar biasa.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menyambut positif data ini yang  menandakan peningkatan likuiditas perekonomian. Pertumbuhan M2 didorong oleh dua komponen utama, yaitu uang beredar sempit (M1) yang tumbuh 4,9 % (yoy) dan uang kuasi yang naik 6,1 % (yoy).

"Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2024 tumbuh lebih tinggi," ujar Erwin dilansir Antara, Jumat, 23 Februari 2024.

Pendorong Utama Pertumbuhan M2

Lebih lanjut Erwin menjelaskan bahwa faktor utama pendorong pertumbuhan M2 adalah peningkatan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih.

 Penyaluran kredit pada Januari 2024 menunjukkan tumbuh sebesar 11,5 % (yoy), jauh lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya (10,3 %). Hal ini menandakan optimisme sektor perbankan dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dan sektor usaha, yang menjadi indikator positif bagi pertumbuhan ekonomi.

Aktiva luar negeri bersih (ALN) menunjukkan kinerja yang mengesankan pada Januari 2024, dengan pertumbuhan 4,8 % dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Angka ini menandakan peningkatan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek perekonomian Indonesia. Peningkatan ini melanjutkan tren positif dari bulan sebelumnya, di mana ALN tumbuh 3,6 % (yoy). 

Dampak Positif bagi Perekonomian

Pertumbuhan M2 yang stabil, diiringi dengan kenaikan penyaluran kredit dan kegiatan luar negeri bersih, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan investasi dan konsumsi masyarakat. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional, seperti:

  1. Meningkatnya Produktivitas: Penyaluran kredit yang tinggi dapat mendorong sektor usaha untuk meningkatkan produksi dan menciptakan lapangan kerja baru.
  2. Meningkatnya Daya Beli Masyarakat: Pertumbuhan konsumsi masyarakat akan meningkatkan permintaan agregat, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
  3. Meningkatnya Kepercayaan Investor: Peningkatan aktivitas luar negeri bersih menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas dan prospek ekonomi Indonesia, sehingga mendorong investasi dan aliran modal asing.

Data M2 Januari 2024 menunjukkan sinyal positif terkait pemulihan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan yang stabil dan terjaga, disertai dengan faktor-faktor pendorong yang kuat, memberikan optimisme terhadap prospek perekonomian yang lebih baik di masa depan.