Ilustrasi Apple.
Tekno

Biang Kerok yang Sebabkan Apple Langgar Tradisi 12 Tahun

  • Sejak perilisan pertama di tahun 2010, Apple selalu melakukan pembaruan tahunan untuk produk tabletnya, namun tradisi tersebut berakhir pada tahun 2023. Apple tidak lagi merilis produk baru tahun lalu dan terakhir kali pembaruan tablet ini dilakukan pada Oktober 2022.

Tekno

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Untuk pertama kali sejak memperkenalkan iPad, Apple melanggar tradisi rutin yang sudah berjalan selama 12 tahun yaitu merilis produk tablet baru.

Sejak perilisan pertama di tahun 2010, Apple selalu melakukan pembaruan tahunan untuk produk tabletnya, namun tradisi tersebut berakhir pada tahun 2023. Apple tidak lagi merilis produk baru tahun lalu dan terakhir kali pembaruan tablet ini dilakukan pada Oktober 2022. 

Menurut Bloomberg, biang kerok dibalik berhentinya tradisi ini adalah keinginan Apple untuk memudahkan konsumen membedakan model iPad mereka. Karena, beragamnya model yang tersedia menyebabkan penurunan penjualan produk. 

Pada tahun fiskal 2023, penjualan tablet Apple turun 3% dibandingkan tahun fiskal 2022. Adapun tahun sebelumnya, penjualan tablet juga mengalami penurunan sebesar 8%.

Penghentian produksi iPad baru juga terjadi ketika Apple berupaya menambahkan layar sentuh ke komputer Mac-nya, sebuah keputusan yang pernah ditolak oleh salah satu pendirinya, Steve Jobs, dan keputusan yang sebelumnya dikhawatirkan perusahaan dapat mempengaruhi penjualan iPad.

Perusahaan ini juga menghadapi masalah dengan lini Apple Watch yang sukses, yang berada di tengah perselisihan hukum mengenai pelanggaran paten dengan Masimo. Larangan impor mulai berlaku akhir tahun lalu namun segera dihentikan oleh pengadilan banding.

Rumor yang beredar menyebutkan Apple saat ini tengah penyegaran di seluruh lini produk iPad mulai dari iPad entry level hingga iPad Pro. penyegaran ini diantaranya adalah kualitas layar yang lebih baik dan tampilan keyboard yang baru. 

Adapun iPad baru mungkin akan diperkenalkan pada awal Maret tahun ini. 

Permasalahan-permasalahan ini tampaknya membuat Apple sedang tidak baik-baik saja. Dikutip TrenAsia.com dari Fortune pada Rabu, 3 Januari 2023, pada hari pertama perdagangan tahun 2024, saham perusahaan tersebut anjlok lebih dari 3% pada perdagangan pagi hari.

Hal ini menyusul penurunan peringkat dari Barclays, yang menyebutkan adanya perlambatan penjualan iPhone, khususnya di Tiongkok. Penurunan ini menghapus lebih dari US$100 miliar atau setara Rp1,5 kuadriliun (kurs Rp15.000) nilai pasar Apple.