<p>Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa</p>
Nasional & Dunia

Biar Makin Hebat, TNI AD Kuliahkan 46 Personelnya ke Pascasarjana UGM

  • Yogyakarta-Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat menyadari kebutuhan untuk meningkatkan kualitas personelnya. Untuk mencapai tujuan tersebut TNI AD menjalin kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam program pendidikan khusus pascasarjana bagi perwira dan bintara TNI AD. Kerjasama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di ruang rektor UGM pada Jumat (10/1). […]

Nasional & Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Yogyakarta-Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat menyadari kebutuhan untuk meningkatkan kualitas personelnya. Untuk mencapai tujuan tersebut TNI AD menjalin kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam program pendidikan khusus pascasarjana bagi perwira dan bintara TNI AD.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di ruang rektor UGM pada Jumat (10/1).

Terdapat lima program studi (prodi) di UGM yang dipilih oleh para tentara TNI AD yakni S3 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan. Sedangkan empat lainnya ialah S2 meliputi Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan, Ketahanan Nasional, Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), dan Keamanan Siber.

Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jendral Andika Perkasa mengatakan, pembicaraan mengenai MoU tersebut sudah dilakukan pada Juli 2019 lalu. Diakuinya, kebutuhan pemenuhan peningkatan kualitas sumber daya manusia di TNI AD merupakan kebutuhan yang mendesak. “Memang sudah masanya,” jelasnya,.

Menurut jendral berbintang empat itu, TNI AD butuh perwira, tamtama, dan bintara harus punya wawasan luas.

Kegiatan belajar para TNI AD yang meneruskan studi di UGM akan dimulai pada Februari yang akan datang. Sejauh ini sudah ada 70 tentara yang berminat mengambil program S2 dan S3 di UGM. “Tapi yang lulus hanya 46 orang untuk mulai belajar pada Februari besok,” kata dia.

Ia menyebut empat orang masuk ke program S3 dan 42 orang ke program S2. Pangkat terendah adalah sersan satu (Sertu), sedangkan pangkat yang tertinggi adalah Letnan Jendral (Letjen) atau pangkat dengan bintang tiga.

Dari gelombang pertama ini,  75% biaya pendidikan ditanggung oleh negara, dalam hal ini yaitu TNI AD. Sementara sisanya yang 25% dibebankan kepada masing-masing personel yang kuliah.

Rektor UGM, Profesor Panut Mulyono mengatakan, dengan 42 anggota TNI AD yang mengambil S2 serta S3 di UGM akan menambah wawasan sosial, teknologi, dan pengetahuan masa kini yang berubah begitu cepat. “Jadi tidak hanya kuat dalam persenjataan tetapi juga kuat di bidang keilmuan,” ujarnya.

Panut menambahkan UGM telah memiliki program pascasarjana by research atau berdasar penelitian. Pendidikan tersebut dilakukan menekankan pada penelitian dengan jumlah perkuliahan yang terbatas.

“Dengan begitu, para perwira nantinya dapat mengikuti pendidikan pascasarjana tanpa harus banyak meninggalkan tugas kerja,” kata dia.