Tekno

Biaya Jam Terbang Militer AS, Ada Yang Satu Jam Setara Gaji 282 Buruh DKI

  • WASHINGTON-Militer Amerika masih mendapatkan status sebagai yang terbesar dan terkuat di dunia. Tetapi tentu saja kekuatan itu tidak datang tanpa biaya besar. S
Tekno
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

WASHINGTON-Militer Amerika masih mendapatkan status sebagai yang terbesar dan terkuat di dunia. Tetapi tentu saja kekuatan itu tidak datang tanpa biaya besar. Salah satunya dalam hal biaya untuk menerbangkan pesawat militer mereka.

Sebuah laporan baru oleh Government Accountability Office (GAO) merinci berapa biaya untuk menerbangkan 47 jenis pesawat berbeda yang diterbangkan oleh Angkatan Udara, Angkatan Laut, Korps Marinir, dan Angkatan Darat. Secara umum semakin canggih pesawat, semakin mahal biaya terbangnya. Selain itu faktor usia juga mempengaruhi besaran biaya tersebut.

GAO, sebuah lembaga pemerintah non-partisan yang memberikan informasi kepada Kongres, baru saja menerbitkan Weapon System Sustainment. Sebuah laporan tentang biaya dan ketersediaan operasi pesawat militer Amerika. 

Biaya operasi yang didefinisikan oleh GAO sebagaimana dilaporkan Popular Mechanics 17 November 2022 sebagai perbaikan suku cadang, depot dan pemeliharaan lapangan, layanan kontrak, dukungan teknik, dan personel. Juga ditambah hal-hal lain yang terkadang sulit untuk dijelaskan. 

Di jenis pesawat tempur, laporan itu menyebutkan jet dengan biaya paling murah adalah A-10 Thunderbolt. Pesawat serangan darat yang kerap dijuluki sebagai Warthog tersebut membuthykan biaya US$22.531 per jam. Atau sekitar Rp353 juta (Kurs Rp15.600).

A-10 adalah jet yang telah tua, Dan sebagian besar model yang terbang saat ini dibuat pada 1980-an. Meski pesawat yang lebih tua lebih mahal untuk diperbaiki, A-10 relatif tidak rumit menurut standar saat ini. Ada banyak A-10 pensiunan yang diparkir di Boneyard yang ada di Arizona. Mereka menyediakan suku cadang gratis.

Sedikit lebih mahal dari A-10 adalah jet tempur F-16 Fighting Falcon yang juga diterbangkan Angkatan Udara Amerika. Pesawat satu mesin ini menghabiskan biaya US$26.927 atau sekitar Rp422 juta per jam. Sedangkan pesawat tempur F/A-18E/F Super Hornet Angkatan Laut  membutuhkan sekitar US$30.404 atau sekitar Rp476 juta per jam. Bagi Amerika biaya untuk Thunderbolt, Fighting Falcon dan Super Hornet bisa dikategorikan murah.

Situasi berbeda dialami pada jet tempur yang lebih canggih dan kompleks. F-22 Raptor, pesawat tempur generasi kelima pertama di dunia  membutuhkan US$85.325 per jam untuk terbang.  Ini kira-kira setara dengan Rp1,3 miliar. Hampir tiga kali lipatnya dibandingkan F-16 atau F/A-18.

Sebagai gambaran untuk menerbangkan pesawat ini dalam satu jam biayanya setara dengan kewajiban pajak pendapatan federal 14 rumah tangga Amerika yang memiliki penghaislan rata-rata US$70.784 per tahun. 

Gambaran yang lebih mudah. Jika UMP DKI Jakarta adalah Rp4,6 juta, maka dibutuhkan gaji 282 orang dalam satu bulan untuk menerbangkan Raptor selama satu jam. Tingginya biaya yang dibutuhkan terutama untuk mempertahankan kemampuan pesawat, termasuk siluman dan mesin performa tinggi F119.

Meski lebih baru dan juga lebih canggih, F-35 Joint Strike Fighter membuthkan biaya lebih murah dibandingkan Raptor. Lightening II ini menghabiskan US$41.986 per jam atau sekitar Rp658 juta. Ini berlaku untuk semua varian baik F-35A, F-35B atau F-35C.

Angkatan Udara Amerika khususnya dibuat pusing untuk mengganti F-16 yang menelan biaya Rp422 juta per jam  dengan dengan pesawat yang biaya operasinya 25 persen lebih tinggi. Padahal awalnya biaya F-35 dijanjikan sama atau setidaknya tidak jauh berbeda dengan F-16. Angkatan Udara sekarang harus membeli lebih sedikit F-35 atau mencari cara untuk membayar biaya yang lebih besar.

BIAYA TERBANG JET TEMPUR

  • A-10 Thunderbolt: US$22.531/jam
  • F-16 Fighting Falcon: US$26.927/jam
  • F/A-18E/F Super Hornet: US$30.404/jam
  • F-22 Raptor: US$85.325/jam
  • F-35 Joint Strike Fighter: US$41.986/jam
Bomber B-2 Spirit/USAF

Bomber

Lalu kita lihat di kelas bomber. Orang mungkin berpikir B-52H Stratofortress yang sudah berusia  60 tahun dan terus menua akan menjadi pembom paling mahal untuk diterbangkan. Tetapi GAO menyatakan biayanya US$88.354 per jam atau sekitar Rp1,4miliar. Sedikit lebih mahal dibandingkan Raptor.

Itu adalah harga yang relatif murah untuk sebuah pesawat tua dengan delapan mesin, lima awak, dan kemampuan untuk membawa senjata nuklir dan konvensional.

Bomber siluman B-2 Spirit yang lebih baru tetapi masih merupakan teknologi era 1980-an, biaya per jam terbangnya mencapai US$ 150.741. Atau sekitar Rp2,4 miliar. Dan B-1B Lancer menjadi yang termahal.  Pembom sayap ayun yang lebih tua dan terkenal sulit dirawat ini menghabiskan US$173.014 per jam terbang. Atau sekitar Rp2,7 miliar.

BIAYA TERBANG BOMBER

  • B-52H: $88.354/jam
  • B-2 Spirit: $150.741/jam
  • B-1B Lancer: $173,014/jam
AH-64 Apache/US Army

Helikopter

Bagaimana dengan helicopter? Militer Amerika menerbangkan ribuan helikopter berbagai jenis. Mereka juga memiliki biaya terbang berbeda-beda.  Helikopter serang AH-64 Apache  membutuhkan US$5,171 per jam atau sekitar Rp81 juta. 

UH-60  Blackhawk yang dapat membawa hingga selusin pasukan ke dalam pertempuran membutuhkan US$3.116 per jam atau sekitar Rp49 juta, sedangkan versi Angkatan Laut MH-60R Seahawk  US$14.555 per jam atau sekitar Rp228 juta.

Tidak jelas mengapa versi Angkatan Laut biayanya lima kali lebih mahal. Tetapi Seahawk memang membawa peralatan yang memungkinkannya melakukan tugas yang lebih kompleks, termasuk berburu kapal selam, perang anti-permukaan, dan peperangan elektronik. Beroperasi di lingkungan laut juga lebih membutuhkan perawatan untuk melawan korosi.

Untuk helicopter AH-1Z Viper milik Korps Marinir memegang rekor termahal. Helikopter serang ini membutuhkan US$ 20.642 per jam terbang atau sekitar Rp323 juta.  Ini hampir empat kali lebih banyak daripada Apache yang dipersenjatai lebih banyak.  AH-1Z juga dibangun untuk beroperasi di lingkunga air seperti Seahawk. Ini yang mungkin menjadikannya lebih mahal daripada Apache.

BIAYA TERBANG HELIKOPTER

  • AH-64 Apache: $5,171/jam
  • UH-60 Blackhawk: $3.116/jam
  • MH-60R Seahawk: $14.555/jam
  • AH-1Z Viper: $20,642/jam
E-4B/USAF

Pesawat khusus

Diluar jet tempur, bomber dan helicopter Amerika juga memiliki banyak pesawat khusus dan mereka cenderung sangat mahal. 

E-3 Sentry yang berfungsi sebagai sistem radar terbang dan pos komando pertempuran udara membakar US$66,126 atau sekitar Rp1 miliar per jam untuk terbang. 

Sementara pesawat pengintai RC-135 yang didasarkan pada Boeing 707 dan digunakan untuk mengumpulkan data intelijen, menghabiskan US$95,339 atau sekitar Rp1,5 miliar untuk beroperasi. 

Dan yang paling gila adalah empat pesawat Pusat Operasi Lintas Udara Nasional E-4B. Pesawat Boeing 747-200 yang diubah menjadi pos komando nuklir udara ini menelan biaya US$372.496 atau sekitar Rp5,8 miliar per jam untuk terbang, atau sekitar Rp1,6 juta per detiknya.

Dan untuk diketahui biaya terbang untuk pesawat-pesawat militer ini biasanya hanya 30 persen dari biaya keseluruhan pesawat. Belum termasuk gaji pilot.  Semua biaya yang begitu fantastis tersebut harus dibayar rakyat Amerika untuk bisa memiliki militer terbesar dan paling berteknologi maju di dunia.