Biaya Variabel Mobil Listrik akan Tetap Lebih Tinggi Dibanding Mobil Konvensional
- Biaya variabel yang membebani harga produksi kendaraan listrik meliputi bahan baku baterai, pengembangan perangkat lunak, dan harga listrik.
Tekno
MUNICH - Kepala Eksekutif Mercedes-Benz, Ola Kallenius, menyebut biaya variabel untuk memproduksi mobil listrik akan tetap lebih tinggi dibandingkan dengan mobil mesin konvensional untuk masa-masa yang akan datang. Hal tersebut akan menjadikan mobil konvensional sebagai pesaing ketat penjualan mobil listrik.
“Biaya variabel untuk mobil listrik lebih tinggi. Hal ini akan tetap terjadi di masa mendatang,” kata Kallenius di pameran mobil IAA di Munich pada 3 September 2023 dikutip dari Reuters. Biaya yang lebih tinggi tidak dapat dibebankan kepada pelanggan atas dasar like for like.
Kallenius menyebutkan, biaya variabel yang membebani harga produksi kendaraan listrik meliputi bahan baku baterai, pengembangan perangkat lunak, dan harga listrik.
Kallenius menyatakan berbagai biaya variabel tersebut mendorong upaya Mercedes-Benz untuk mengefisienkan pengeluaran tetap dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Langkah tersebut memiliki tujuan agar mobil listrik mencapai profitabilitas yang sama dengan mobil bermesin konvensional.
- Waduh! Elon Musk Kumpulkan Data Pribadi Pengguna Twitter Termasuk Informasi Biometrik
- ASEAN Luncurkan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital
- Warga Desa Wadas Purworejo Setuju dengan Pembebasan Lahan, Ini Rinciannya
Mercedes-Benz sendiri menyebut mereka telah berhasil memangkas biaya variabel pada mobil listrik sedan barunya, CLA yang akan diluncurkan tahun depan dan menargetkan jarak tempuh 30% hingga 35% lebih jauh.
Chief Technology Officer Mercedes-Benz, Markus Schaefer, mengatakan mereka bergerak menuju tingkat pengurangan biaya produksi hingga mencapai 50%. Baterai untuk CLA akan diproduksi oleh CATL dan ACC. Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik Mercedes-Benz sendiri.
CLA sendiri menargetkan penggunaan daya sebesar 12 kilowatt-jam per 100 kilometer, dan jarak berkendara 750 km. Jauh lebih baik dibandingkan dengan 17 hingga 18 kWh per 100 km pada model SUV kompak EQA 350 milik Mercedes saat ini.
Mobil ini akan dijual dalam versi hybrid dan listrik saja. Dilaporkan pihak perusahaan tidak merencanakan penjualan dalam versi mesin konvensional.