Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Nasional

Bicarakan Tambang dengan Jokowi di Istana, Haedar Nashir: Jangan Underestimate Kami

  • "Jangan underestimate, kami Muhammadiyah itu kan juga bisa bangun sekolah, lembaga pendidikan tinggi, rumah sakit, dan usaha, bisa bikin hotel, Insya Allah bisa juga menjalankan program-program berskala besar."

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Muhammadiyah menegaskan akan mengelola konsesi tambang dengan tingkat profesionalitas yang sama seperti dalam pengelolaan institusi lainnya, seperti sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, serta usaha-usaha sosial yang selama ini telah berjalan dengan baik. 

Pernyataan ini disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, di mana salah satu topik yang dibahas adalah keterlibatan Muhammadiyah dalam pengelolaan tambang.

Menurut Haedar Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang mengedepankan kemandirian dalam setiap kegiatannya, terutama dalam pembangunan berbagai fasilitas pendidikan dan kesehatan yang bertujuan untuk melayani masyarakat. 

Haedar menekankan semangat kemandirian ini akan diterapkan juga dalam pengelolaan tambang. Menurutnya, Muhammadiyah memiliki kemampuan dan rekam jejak yang cukup untuk mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab dan profesional, sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh organisasi ini.

"Jangan underestimate, kami Muhammadiyah itu kan juga bisa bangun sekolah, lembaga pendidikan tinggi, rumah sakit, dan usaha, bisa bikin hotel, Insya Allah bisa juga menjalankan program-program berskala besar, tentu dengan rasionalitas yang tinggi, profesionalitas," ujar Haedar, di Jakarta, Selasa, 17 September 2024.

Tekankan Kesejahteraan Masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, Haedar juga menyoroti pentingnya kesejahteraan masyarakat sebagai salah satu fokus  pengelolaan tambang yang akan dilakukan Muhammadiyah. 

Ia menekankan tujuan Muhammadiyah adalah memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama mereka yang tinggal di sekitar area tambang. Haedar juga menegaskan bahwa kesejahteraan ini tidak akan dicapai dengan mengorbankan lingkungan. 

Muhammadiyah, kata dia, memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian lingkungan dan berupaya keras untuk menjaga keseimbangan antara eksploitasi sumber daya dan perlindungan terhadap alam.

Untuk mendukung komitmen ini, Muhammadiyah telah membentuk “Muhammadiyah Climate Center”, sebuah lembaga yang berfokus pada isu-isu perubahan iklim dan keberlanjutan. 

"Bahkan kita punya Muhammadiyah Climate Center, satu-satunya ormas yang punya lembaga untuk antisipasi terhadap perubahan iklim dengan segala dampak lingkungannya yang dahsyat," tambah Haedar

Tanggapi Kritik

Terkait berbagai pandangan dan kritik yang muncul mengenai konsesi tambang, Haedar mengajak masyarakat, khususnya media, untuk melihat isu ini secara objektif dan konstruktif. 

Menurutnya, penting untuk memberikan ruang bagi organisasi seperti Muhammadiyah yang memiliki rekam jejak baik dalam mengelola berbagai institusi, untuk terlibat dalam sektor yang lebih luas seperti pertambangan.

"Dan mohon pemahaman juga dari teman-teman media, jadi lihatlah persoalan ini secara proporsional, objektif, dan konstruktif. Bahwa nanti ada kekurangan-kekurangan di antara kita, saya pikir terus perbaiki dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas Haedar.

Haedar menyatakan bahwa pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah akan dilakukan melalui anak perusahaan yang menjalankan prinsip good governance atau tata kelola yang baik.