Biden Kian Dekat Menangi Pilpres AS, Trump Minta Penghitungan Ulang
WASHINGTON – Hingga 5 November 2020, kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden semakin dekat dengan kemenangan dalam pemilihan presiden AS. Berdasarkan data live Reuters per 5 November 2020 pukul 11.27 AM waktu AS, Biden telah mengantongi 243 electoral votes. Dia meraih 71,93 juta suara atau 50,5%. Dibutuhkan 270 electoral votes untuk menang di pemilu […]
Nasional & Dunia
WASHINGTON – Hingga 5 November 2020, kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden semakin dekat dengan kemenangan dalam pemilihan presiden AS.
Berdasarkan data live Reuters per 5 November 2020 pukul 11.27 AM waktu AS, Biden telah mengantongi 243 electoral votes. Dia meraih 71,93 juta suara atau 50,5%. Dibutuhkan 270 electoral votes untuk menang di pemilu kali ini.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sementara, Donald Trump meraih 214 electoral votes. Jumlah suara yang memilihnya 68,22 juta atau 47,9%.
Ketika electoral votes Biden kian menggunung, calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengajukan tuntutan hukum. Dia juga menyerukan untuk menggelar penghitungan ulang dan mendapati puluhan ribu surat suara tidak valid.
Beberapa pakar hukum menyebut tuntutan Trump itu kemungkinan besar tidak akan mempengaruhi hasil akhir pemilu.
Biden memimpin di Wisconsin, Nevada, dan Arizona, juga mendekati Trump di Georgia dan Pennsylvania.
Di Fulton County Georgia, yang mencakup sebagian besar Atlanta, para pejabat berharap dapat menyelesaikan penghitungan suara pada Kamis pagi, dengan 10.000 surat suara yang tidak hadir tersisa untuk dihitung. Pada Kamis pagi, 5 November 2020, Trump memimpin dengan 19.000 suara dari hampir 5 juta suara di negara bagian itu.
Trump harus memenangkan negara bagian di mana dia masih unggul, termasuk North Carolina, ditambah Arizona atau Nevada untuk menang.
Hal ini mesti diperolehnya bila tidak ingin menjadi presiden AS petahana pertama yang kalah dalam pemilihan ulang sejak anggota Partai Republik George H.W. Bush pada 1992.
Trump tampak semakin kesal karena kepemimpinannya di beberapa negara bagian telah berkurang atau menguap selama penghitungan. Pada Kamis pagi, dia menulis di Twitter “HENTIKAN PENGHITUNGAN!”
Untuk merebut Gedung Putih, seorang kandidat harus mengumpulkan setidaknya 270 suara di Electoral College negara bagian. Suara elektoral semacam itu sebagian besar didasarkan pada populasi negara bagian.