Presiden AS Joe Biden
Dunia

Biden Soal Upaya Pemakzulan: Siasat Republik Goyang Pemerintahan

  • Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuding Partai Republik berambisi melengserkannya karena ingin menutup pemerintahan. Hal itu disampaikan Biden beberapa jam setelah Gedung Putih mengecam rencana untuk memulai penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menuding Partai Republik berambisi melengserkannya karena ingin menutup pemerintahan. Hal itu disampaikan Biden beberapa jam setelah Gedung Putih mengecam rencana untuk memulai penyelidikan pemakzulan terhadap dirinya.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut penyelidikan itu sebagai “aksi politik”. Dia mengatakan tidak ada bukti yang dihasilkan Partai Republik terhadap Biden saat mereka menyelidiki urusan bisnis putranya, Hunter Biden. Penyelidikan ini berfokus pada apakah Biden mendapatkan keuntungan dari urusan bisnis Hunter Biden.

Biden mengatakan ketika Perwakilan Marjorie Taylor Greene, seorang anggota parlemen Republik sayap kanan dan sekutu mantan Presiden Donald Trump, pertama kali terpilih menjadi anggota Kongres AS, dia mengatakan hal pertama yang ingin dia lakukan adalah memakzulkannya

“Saya tidak begitu tahu mengapa, tetapi mereka tahu bahwa mereka ingin melengserkan saya,” kata Biden kepada para donatur dalam acara penggalangan dana di Virginia. “Sekarang, yang terbaik yang bisa saya katakan, mereka ingin melengserkan saya karena mereka ingin menutup pemerintahan.”

Biden mengatakan bahwa dia tidak fokus pada penyelidikan pemakzulan. “Saya bangun setiap hari, bukan bercanda, bukan fokus pada pemakzulan. Saya punya pekerjaan yang harus saya lakukan,” katanya.

Gedung Putih menyalahkan Taylor Greene atas tekanannya kepada Ketua DPR Kevin McCarthy, pemimpin Republik teratas di Washington, untuk memerintahkan penyelidikan pemakzulan.

Langkah McCarthy membuka peluang bagi serangkaian persidangan yang mungkin berlangsung berbulan-bulan di DPR. Hal ini dapat mengganggu upaya para anggota parlemen dalam meloloskan undang-undang pengeluaran dan memicu terjadinya penutupan pemerintahan.

Selain itu, hal ini juga dapat memanaskan persaingan dalam pemilihan presiden 2024, di mana Trump berharap dapat membalas kekalahan dalam pemilihan 2020 dari Biden dan merebut kembali Gedung Putih.

“Ini adalah seluruh upaya tentang cara melakukannya dengan cara yang tidak sah. Ini adalah serangan politik terhadap presiden, bukan tentang kebenaran,” kata Jean-Pierre. Dia mengatakan Partai Republik tidak menemukan bukti bahwa Biden melakukan kesalahan. “Karena presiden tidak melakukan kesalahan apa pun," ujarnya.