Bidik Pasar Rp18 Triliun, Equinix dan Astra Bentuk Usaha Patungan Bangun Data Center di Jakarta
- Kepemilikan modal saham untuk usaha patungan ini yakni sebesar 75% Equinix dan 25% Astra.
Industri
JAKARTA - Equinix, perusahaan digital infrastruktur dunia, dan PT Astra International Tbk (ASII) membentuk usaha patungan untuk membangun bisnis data center di Indonesia, tepatnya di pusat bisnis Jakarta. Kepemilikan modal saham untuk usaha patungan ini yakni sebesar 75% Equinix dan 25% Astra.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro mengatakan kolaborasi dengan perusahaan IT yang bermarkas di Amerika Serikat ini didasarkan pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dan fokus Astra dalam mempercepat transformasi digitalnya.
Usaha patungan ini akan menyediakan layanan data center komprehensif, yang lebih terintegrasi, modern, mudah diakses, dan dijalankan dengan semangat dan prinsip keberlanjutan.
"Kami berharap perusahaan patungan ini akan memperkuat infrastruktur data center dan membantu para pelaku bisnis di Indonesia,” katanya, di Jakarta, dikutip Rabu, 12 April 2023.
- 4 Cara Tetap Terlihat PeDe Meskipun Anda Sebenarnya Tidak
- LK21 Ilegal, Ini Dia 5 Rekomendasi Situs Nonton Film Legal dan Terbaik
- Agresif di Rumah Pendiam di Sekolah, Begini Cara Sikapi Perbedaan Perilaku Anak
Presiden Equinix Asia Pacific Jeremy Deutsch mengatakan data center ini dibutuhkan perusahaan dalam negeri dan multinasional dalam mempercepat transformasi digital.
Seperti diketahui, pemerintah Indonesia menargetkan sebanyak 30 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat go digital pada tahun 2024.
“Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mempercepat transformasi digital di seluruh Indonesia," kata dia.
Perusahaan patungan ini akan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas digital mereka dan memanfaatkan teknologi baru, seperti hybrid multicloud, 5G, internet of things (IoT), dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Bidik Pasar Data Center Rp18 Triliun
Indonesia diharapkan dapat menjadi pasar colocation ASEAN terbesar pada2027 seiring dengan permintaan ritel yang signifikan untuk pusat data center atau colocation, ditambah dengan meningkatnya aktivitas hyperscale. Adapun pasar colocation Indonesia diperkirakan bernilai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18 triliun pada 2027 (kurs Rp15.000 per dolar AS).
Pada tahap awal, usaha patungan ini akan mengembangkan dan mengoperasikan sebuah International Business Exchange (IBX) data center di pusat Jakarta bernama JK1, kemudian berekspansi lebih lanjut di Indonesia.
Data center IBX JK1 yang terdiri dari 8 lantai direncanakan mulai beroperasi pada semester II-2024 dan diharapkan akan menyediakan lebih dari 1.600 kabinet dan ruang colocation seluas lebih dari 5.300 meter persegi setelah sepenuhnya terbangun.
Terletak di kawasan pusat bisnis Jakarta dan dekat dengan internet exchange utama, JK1 akan membantu perusahaan dalam negeri dan multinasional yang beroperasi di Indonesia untuk mencapai kinerja yang optimal melalui infrastruktur digital dan ekosistem yang dinamis.
JK1 akan memasukkan konsep berkelanjutan ke dalam desainnya dengan memanfaatkan teknologi inovatif, seperti cooling array Equinix untuk mendukung target komersial dan lingkungan perusahaan-perusahaan di Indonesia.