Bidik Pertumbuhan Pendapatan Dua Digit, Begini Potensi Saham KLBF
- Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengganggap capaian ini sejalan dengan ekspektasinya dan konsesus dengan persentase pada kirasan 101% dan 97%.
Pasar Modal
JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 13 – 15% year-on-year (yoy) sepanjang tahun 2023.
Pada kuartal IV-2022, laba bersih indikatif perseroan sebesar Rp897 miliar atau hanya tumbuh 0,2% yoy. Sedangkan laba kotor sepanjang tahun 2022 mencapai Rp3,3 triliun.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengganggap capaian ini sejalan dengan ekspektasinya dan konsesus dengan persentase pada kirasan 101% dan 97%.
Menurut dia, target peningkatan top line perseroan bisa diraih dari pertumbuhan semua segmen, seperti farmasi dengan target peningkatan 20 – 24% yoy, kesehatan konsumen dan nutrisi 9 – 12% yoy, dan distribusi sekitar 12 – 15% yoy.
- Eksperimen 4 Hari Kerja di Inggris Tuai Hasil Menggembirakan
- Habis Belanja Lanjut Karaokean Gratis Mau? Di Sini Tempatnya!
- LBH Jakarta: Kebijakan ERP Tidak Berpihak pada Kelompok Ekonomi Lemah
“Sementara itu, pertumbuhan EPS diperkirakan mencapai 13-15 persen yoy dengan peningkatan ASP 3 – 6 persen yoy di semua segmen pada tahun ini,” ujarnya melalui riset yang diterima Jumat, 3 Maret 2023.
Selain itu, lanjut Christine, KLBF akan lebih fokus pada perluasan bisnis farmasi unbranded di 2023 sambil mempertahankan produk biosimilar yang diproduksi secara lokal pada saat yang bersamaan.
Meskipun lebih berfokus pada unbranded product, dia menilai produk biosimilar perseroan akan meningkatkan marginnya di masa mendatang, meskipun secara bertahap.
“Kami mempertahankan forecast dan rekomendasi trading buy kami pada KLBF sambil menunggu hasil audit tahun 2022,” pungkasnya.