Kapal pengangkut Liquid Natural Gas (LNG) milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Korporasi

Bidik Rp429 Miliar, Berikut Jadwal Lengkap IPO GTS Internasional Milik Tommy Soeharto

  • Perusahaan pelayaran PT GTS Internasional Tbk (GTSI) telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lewat IPO ini, GTSI membidik dana Rp429 miliar.
Korporasi
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Perusahaan pelayaran PT GTS Internasional Tbk (GTSI) telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lewat IPO ini, GTSI membidik dana Rp429 miliar.

Dalam IPO ini, GTSI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,86 miliar saham. Jumlah tersebut setara dengan 17,6% dari jumlah seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nominal Rp50 per saham. GTSI mematok harga saham dalam IPO di kisaran Rp100-Rp150.

“Perseroan berencana menghimpun dana antara Rp286 miliar hingga Rp429 miliar melalui IPO dengan menjual 2,86 miliar saham baru,” ujar Direktur Utama GTSI Kemal Imam Santoso dalam paparan publik, Kamis, 19 Agustus 2021.

Jumlah yang dihimpun dari IPO tersebut akan digunakan untuk tiga hal. Pertama, 64% dana yang dihimpun akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) pada anak usaha melalui pinjaman pemegang saham.

Anak usaha yang dimaksud adalah PT Anoa Sulawesi Regas (Anoa). Pinjaman yang diberikan GTSI kepada Anoa akan digunakan untuk membangun floating storage regasification unit (FSRU) permanen di Sulawesi Utara.

Pembangunan FSRU permanen tersebut diperkirakan dimulai pada kuartal IV-2021. FSRU tersebut akan memenuhi kebutuhan listrik Sulawesi Utara yang dapat membuat PLN Sulawesi Utara menghemat energinya.

Kedua, sebanyak-banyaknya 20% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan. Terakhir, sebanyak-banyaknya 16% akan digunakan untuk meningkatkan kepemilikan modal pada anak usahanya, yaitu Anoa.

Penjamin utama emisi ini ada tiga, yaitu PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Reliance Sekuritas Indonesia (RELI). 

Sebagai informasi, kepemilikan saham GTSI didominasi oleh PT Hateka Trans Internasional sebesar 99,96% sebelum IPO dan akan terdilusi menjadi 82,4% setelah IPO. Sementara, Koperasi Karyawan Bhakti Samudra menggengam 0,03% saham setelah IPO dan publik 17,57%.

Hateka merupakan anak usaha PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang dimiliki oleh putra Presiden ke-2 Soeharto, yaitu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Tommy menjadi pemegang saham pengendali HITS dengan kepemilikan 45,52%.

Berikut adalah perkiraan jadwal IPO GTSI:

  • Penawaran awal (bookbuilding): 20-26 Agustus 2021
  • Penetapan harga IPO: 26 Agustus 2021
  • Pernyataan efektif OJK: 31 Agustus 2021
  • Masa penawaran: 2-6 September 2021
  • Penjatahan: 6 September 2021
  • Distribusi: 7 September 2021
  • Tercatat di BEI: 8 September 2021