Bidik Sektor Produktif, Pinjam Modal Ingin Rangkul Banyak Partner
- Pinjam Modal mulai membidik pembiayaan sektor produktif untuk memenangkan kompetisi industri fintech lending.
Fintech
JAKARTA - Perusahaan fintech lending PT Finansial Integrasi Teknologi atau Pinjam Modal membeberkan rencana untuk masuk ke pembiayaan sektor produktif. Hal ini sebagai salah satu strategi perusahaan untuk memenangkan kompetisi di bisnis pinjaman online.
"Karena dari mata rantai paling atas di Indonesia itu dari dunia distributor, grosir besar, pedagang, sampai toko-toko kecil di bawah. Kita butuh berpartner, karena mereka yang sudah ada di industri dan berkembang cukup sehat dan kita butuh datanya," ujar Chief Executive Officer Pinjam Modal Herman Handoko dalam media luncheon di Jakarta pada Selasa, 6 September 2022.
- Sudah Hidup Selama 91 Tahun, Warren Buffett Benci Hari Ulang Tahunnya
- Panen Emas, Emiten Tambang Grup Bakrie Bumi Resources Minerals Kantongi Laba Rp58 Miliar
- Pasar Diprediksi Kacau, Ekonom Robert Kiyosaki: Waktu Tepat untuk Jadi Kaya
Dengan tujuan tersebut, menurut Herman, Pinjam Modal bisa menciptakan produk-produk yang mudah digunakan dan diakses oleh masyarakat.
Selanjutnya, Pinjam Modal akan memastikan layanannya apik dengan berbasis digital (seamless). Herman mencontohkan, Pinjam Modal akan memudahkan akses pembayaran untuk masyarakat yang memesan barang lewat aplikasi online.
"Waktu pelanggan mau check-out setelah beli barang, diusahakan dia tidak berpindah aplikasi, baik pembayaran cash ataupun paylater," tambah Herman
- Pengumuman! Ini 4 Halte Transjakarta yang Ditutup Sementara Hari Ini
- Terpukul Krisis Energi, Nilai Euro Terhadap Dolar Anjlok Lagi
- Kementerian ESDM Bantah Larang VIVO Jual BBM Lebih Murah
Lebih lanjut, Herman mengatakan Pinjam Modal akan mendorong penyaluran kredit produktif. Untuk itu, fintech lending ini tidak menyediakan pinjaman bagi konsumen yang ingin membeli barang konsumtif seperti laptop dan handphone.
Untuk diketahui, kualitas pinjaman dari Pinjam Modal masuk kategori sehat. Hal ini dapat dilihat dari Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB) yang mencapai 99,96% per Juni 2022.