Bidik Suara Gen Z, Ini Deretan Janji Politik Ketiga Paslon Pilgub DKI
- Pemilu yang merupakan proses demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat pemerintahan secara langsung oleh warga negara, tentu melibatkan berbagai peran dari berbagai kalangan, termasuk Gen Z.
Nasional
JAKARTA – Generasi Z (Gen Z) pada dasarnya memiliki kesamaan dengan Gen Z di berbagai negara. Gen Z juga dikenal sebagai i-Generation atau generasi internet. Secara umum, generasi Z selalu terhubung dengan dunia maya dan dapat melakukan berbagai hal dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang tersedia.
Dilansir dari Jurnal Pendidikan Tambusai dengan judul Peran Generasi Z dalam Pemilu 2024 di Indonesia dikatakan, sebagai generasi yang erat kaitannya dengan internet, muncul pertanyaan apakah Gen Z dapat berperan dalam bidang lain seperti pemilu?
Pemilu yang merupakan proses demokratis untuk memilih wakil rakyat atau pejabat pemerintahan secara langsung oleh warga negara, tentu melibatkan berbagai peran dari berbagai kalangan, termasuk Gen Z.
- Semarang, Kota di Atas Laut yang Terus Berkembang
- Langkah Sukses Memulai Usaha Laundry Kiloan
- Mengenal Timeboxing, Kunci Disiplin Diri dan Penyusunan Jadwal yang Efektif
Gen Z menjadi fokus utama dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024, yang berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam, 6 Oktober 2024. Dan berikut deretan janji politik dari Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Janji Ridwan Kamil-Suswono Bagi Gen Z
Berikut beberapa janji Ridwan Kamil-Suswono terkait Gen Z:
Dana untuk Gen Z yang Terkena PHK
Ridwan Kamil berjanji untuk meluncurkan program dana kekuatan sosial bagi Gen Z yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).Semarang, Kota di Atas Laut yang Terus Berkembang
“Selama 3 bulan sebelum mereka bisa melamar kerja lagi. Nanti, angkanya kita hitung sesuai kebutuhan APBD. Itulah negara hadir pada adik-adik Gen Z jika Anda kena PHK,” ujarnya.
Menyediakan Kopi Gratis
Ia mengakui, work from anywhere (WFA) sangat penting, yang didukung oleh ketersediaan kopi serta penambahan ruang kerja bersama (coworking) secara gratis di Jakarta.
“Termasuk minum kopinya karena Gen Z ini mengonsumsi kopinya dalam jumlah besar sekali dan mahal. Nanti, kita gratis kopinya. Yang berikutnya, mari fokus kekuatan ekonomi baru yaitu ekonomi digital, ekonomi kreatif yang akan berbeda dengan ekonomi orang tuanya yang sifatnyan nine to five. Bisa di mana saja dan kapan saja,” jelasnya.
Memberikan Akses Modal dan Ciptakan Lapangan Kerja
Calon wakil gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut 1, Suswono, memastikan Gen Z memperoleh pekerjaan. Ia akan berusaha menciptakan banyak lapangan kerja jika terpilih nanti.
Suswono juga akan menyediakan akses modal, mengingat banyak anak muda yang memiliki kreativitas dalam bidang usaha.
“Pertama adalah mendorong wirausaha muda dengan program inkubasi dan akses modal. Anak-anak muda ini adalah anak yang kreatif, asal didorong dengan diberikan permodalan, insya Allah mereka akan timbul kreativitasnya,” katanya.
Selain itu, yang paling penting adalah pelatihan siap kerja, di mana anak-anak muda dapat melakukan magang di Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta di kantor Gubernur. Mereka akan memperoleh pengalaman langsung di lapangan.
Anak-anak muda juga akan dilibatkan dalam gerakan sosial dan lingkungan. Ia menyebut, kepedulian generasi muda terhadap masalah sosial dan lingkungan sangat besar.
“Sekarang ini anak-anak muda luar biasa ketebalan kepeduliannya terhadap lingkungan, berapa kali kita melihat gerakan-gerakan untuk membersihkan sampah begitu cepatnya antusiasme dari mereka mereka yang merespons gerakan anak muda,” ungkap dia.
Janji Dharma Pongrekun-Kun Wardana Bagi Gen Z
Berikut beberapa janji Dharma Pongrekun-Kun Wardana terkait Gen Z:
Kerja Praktik Sesuai Keterampilan Pasar Kerja
Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana, menyatakan permasalahan yang dihadapi oleh Gen Z disebabkan oleh ketidakcocokan antara persyaratan keterampilan dari pasar kerja dan kompetensi dari pencari kerja. Ia menyatakan, perlu adanya integrasi antara dunia kerja, kampus, dan pendidikan vokasi
“Ketidakcocokan ini membuat mereka menjadi tidak bisa bekerja secara optimal. Untuk itu, perlu adanya integrasi dan koordinasi yang sangat melekat antara dunia kerja dan kalangan kampus, politeknik atau SMK agar bisa cocok satu sama lain,” papar Kun.
“Mereka bisa diberikan fasilitas kerja praktik di pasar kerja yang ada sehingga bisa ditempatkan di sana,” katanya.
Dia menyebut, jika program ini terlaksana, anak-anak muda akan dapat melakukan praktik kerja di pasar kerja yang tersedia.
Selain praktik kerja, Kun juga ingin memanfaatkan dunia digital. Ia menyatakan, investasi untuk masa depan dapat dilakukan melalui pemanfaatan platform digital.
Janji Pramono Anung-Rano Karno Bagi Gen Z
Berikut beberapa janji Pramono Anung-Rano Karno terkait Gen Z:
Menyediakan BLK
Calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024, nomor urut 3, Rano Karno, berjanji untuk menyediakan balai latihan kerja (BLK) modern sebagai sarana pelatihan bagi Gen Z, dengan tujuan mengurangi tingkat pengangguran di kota tersebut.
“Kita tingkatkan lagi kepada yang jenjang lebih tinggi, SMP misalnya. Dunia digital ini dunia bisa dijamah oleh anak-anak. Untuk itulah kita akan membangun balai rakyat, di sana akan tempat BLK modern,” kata Rano menanggapi tanya jawab terkait tema problematika Gen Z dalam debat perdana Pilkada DKI di JIExpo Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024.
Rano menekankan, sekitar 48% populasi Gen Z memiliki potensi yang dapat dikembangkan melalui bimbingan kejuruan di BLK. Salah satu kejuruan yang disorot adalah industri digital, yang dapat membekali Gen Z untuk menjadi konten kreator di bidang animasi.
“BLK modern bisa bukan hanya balai latihan kerja untuk mesin tapi bisa dengan komputerisasi. Banyak swasta membuka sekolah-sekolah animasi, saya tidak ingin menyebutkan tapi banyak sekali jurusan-jurusan seperti ini,” jelasnya.
Mempermudah Syarat Melamar Kerja
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh Gen Z adalah kurangnya lapangan kerja, yang berkontribusi pada meningkatnya tingkat pengangguran.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pada Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta mencapai 6,53%, setara dengan 355.000 orang pengangguran. Kelompok usia muda, yaitu 15-29 tahun, mendominasi angka tersebut, dengan 70,37% dari total pengangguran, yang berarti satu dari enam orang muda menganggur.
Di sisi lain, sebagian besar lowongan pekerjaan yang tersedia mengharuskan usia dan pengalaman tertentu. Maka dari itu, Rano berjanji akan mempermudah syarat untuk melamar pekerjaan bagi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), yang hanya memerlukan ijazah Sekolah Dasar (SD).
Bekerja dari Mana Saja (WFA)
Pramono juga menjelaskan, terdapat program bekerja dari mana saja, atau WFA. Dalam program ini, penerapannya bisa dilakukan dengan dua hari bekerja di kantor dan tiga hari di mana saja.
Untuk generasi Z yang terkena PHK, pihaknya akan menyediakan hotline konseling 24 jam sebagai tempat untuk curhat dan menyampaikan keluh kesah. Di sisi lain, untuk jangka panjang, baik Gen Z maupun milenial memiliki potensi yang sangat besar di sektor ekonomi kreatif.
Dukung Potensi Ekonomi Kreatif
Pramono menyatakan, potensi ekonomi kreatif Gen Z perlu dikembangkan, mereka harus bekerja sesuai dengan minat mereka. Untuk itu, menurutnya, generasi Z harus diberikan pelatihan untuk berkreasi.
“Kami lebih menawarkan cara-cara untuk mereka berkembang. Talenta-talenta mereka di-support oleh negara dan negara hadir untuk itu,” pungkasnya.
- Saham PT Timah (TINS) Naik 19 Persen dalam Sebulan, Tren Positif Berlanjut?
- Harga Sembako di Jakarta Hari Ini: Tomat Buah Naik, Garam Dapur Turun
- IMX 2024 Dorong Industri Otomotif Lokal Menembus Pasar Global
Pramono membayangkan, para Gen Z dilibatkan dari kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif mulai dari hal-hal yang kecil. “Itu akan menjadi sesuatu income atau pendapatan baru bagi para Gen Z di manapun para Gen Z itu berada,” tukasnya.
Itu dia deretan janji politik dalam Pilgub DKI untuk merebutkan suara Gen Z.