Arena bermain anak Play 'N' Learn i Emporium Pluit Mall, Jakarta.
Gaya Hidup

Bikin Anak Berperilaku Buruk, Orang Tua Harus Hindari Kebiasaan Ini

  • Apapun kebiasaan yang Anda lakukan, tentunya akan ditiru oleh anak.

Gaya Hidup

Rizky C. Septania

JAKARTA- Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Saat Anda menjadi orang tua, Anda adalah guru pertama bagi anak Anda. Apapun kebiasaan yang Anda lakukan, tentunya akan ditiru oleh buah hati.

Berdasarkan teori yang disebut ‘social learning’ yang dikembangkan dan ditulis oleh Albert Bandura, bagi anak belajar dipengaruhi oleh faktor psikologis dan rangsangan lingkungan. Ini semakin menguatkan bahwa  anak-anak banyak belajar dan mengambil perilaku dengan mengamati lingkungan mereka. 

Lantaran memang belajar dengan cara melihat, Anak-anak banyak meniru perilaku orang-orang di sekitarnya  terutama orang tua tanpa mengetahui perilaku tersebut baik atau buruk. 

Karenanya, penting bagi orang tua melakukan tindakan yang baik dan menghindari perilaku buruk. Hal tersebut lantaran tanpa sadar anak akan mencontoh apa yang Bunda dan Ayah lakukan.

Perilaku Buruk Orang Tua yang Ditiru

Mengutip laman Parent Circle Senin, 15 Mei 2023, berikut adalah perilaku buruk yang sering dilakukan orang tua tanpa sadar sehingga ditiru oleh Anak.

1. Berbohong

Berbohong atau mengatakan sesuatu dengan tak jujur adalah kebiasaan yang sering dilakukan orang tua dan ditiru oleh anak.

Sebagian orang tua mungkin berbohong kepada anak-anak mereka untuk membuat anak berperilaku baik atau  melindungi perasaan mereka. Namun, secara tidak sengaja Anda mengajari anak-anak bahwa berbohong adalah hal yang normal jika Anda terus melakukannya.

Perlu dicatat, anak-anak memiliki kemampuan untuk mengetahui bahwa orang tua berbohong. Mereka dapat mengamati bahwa faktanya berbeda dari apa yang Anda katakan kepada mereka. 

Sekali pun untuk kebaikan, berbohong kepada anak tidak disarankan. Jika mendesak, dibandingkan berbohong, Bunda lebih baik menjelaskan pada Si Kecil hal yang sebenarnya, tentunya dalam bahasa sederhana agar dapat dimengerti oleh anak.

2. Malas

Sebagai orang tua, Anda mungkin sering memberi tahu anak-anak mereka untuk lebih aktif secara fisik. Namun pada saat yang sama, orang tua perlu mempertimbangkan apakah mereka menunjukkan contoh yang baik kepada anak-anak mereka.

Orang tua yang malas atau tidak aktif cenderung tidak mengajak anak-anak mereka untuk kegiatan rekreasi. Hal ini justru tidak akan dapat mendorong anak-anak untuk lebih aktif.

Anak akan lebih termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik jika memiliki orang tua yang aktif dan terlibat.

3. Agresif

Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka bertindak agresif  lebih lebih mungkin memiliki perilaku serupa dan gampang marah.  Anak akan berpikir bahwa menjadi agresif atau marah dapat membantu menyelesaikan masalah dan begitu mereka mendapatkan kekuatan dari tindakan ini, itu bisa menjadi kebiasaan.

4. Berkata kasar dan memaki

Jika Anda masih sering berkata kasar dan memaki orang lain, segera hentikan. Atau setidaknya jangan lakukan hal tersebut di depan Anak Anda.

Apapun kondisinya, anak-anak sangat mudah terpengaruh untuk memaki meskipun mereka tidak tahu artinya. Beberapa anak bahkan menganggap kata makian sebagai sesuatu yang keren atau mencoba menarik perhatian Bunda dengan menggunakannya.

Seiring bertambahnya usia, mereka akan mempelajari artinya. Kebiasaan memaki dari orang tua ini dapat memengaruhi anak-anak dan menormalkan penggunaan kata-kata makian bagi Si Kecil .

5. Kecanduan Gadget

Memberi gadget pada anak biasanya dilakukan orang tua agar anak lebih tenang. Namun, sebagian orang tua memberi gadget pada anak  agar dapat memainkan gadget mereka sendiri.

Seiring bertambahnya usia anak, orang tua mungkin ingin membatasi penggunaan gadget, video game, atau media sosial pada anaknya.

Namun, orang tua yang kecanduan gadget dan melihat media sosial terus-menerus akan kesulitan menasihati anak-anak untuk mengontrol penggunaan gadget. Hal ini karena Si Kecil lebih mudah meniru apa yang dilihatnya.