Bikin Anak Kecanduan, Simak 5 Saran Aturan Main Game Menurut Ahli
- Menghabiskan waktu dengan bermain game nampaknya telah menjadi fenomena baru terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Gaya Hidup
JAKARTA - Menghabiskan waktu dengan bermain game nampaknya telah menjadi fenomena baru terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Terutama di bulan puasa seperti ini. Bermain game tidak bisa dipisahkan dari kegiatan ngabuburit menunggu buka.
Tak jarang hal ini kerap membuat anak-anak kecanduan dan mulai melupakan tugas utama mereka untuk belajar. Sebagian dari mereka bahkan tak ragu untuk begadang sepanjang malam demi bisa bermain game.
Perkembangan otak di usia anak-anak dan remaja belum sepenuhnya matang. Sehingga, mereka membutuhkan orang tua yang membimbing dan mendampingi kegiatan mereka.
- IHSG Berpeluang Terkoreksi Saat Terjadi Overbought, Inilah 6 Rekomendasi Saham dari BNI Sekuritas Hari Ini
- Ternyata Ini Manfaat di Balik Adanya Tradisi Mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri
- Samehadaku Ilegal! Ini Link Nonton Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Season 3 Gratis dan Legal
- Hari Pertama Pekan Ini, IHSG Dibuka Kontraksi 0,07 Persen ke Level 6.788
Nancy M.Petry, PhD seorang Psikolog dari Universitas Harvard memberikan beberapa strategi untuk orang tua dalam mengatur kegiatan bermain game anak mereka.
1. Bermain game hanya boleh dilakukan setelah Anda menyelesaikan tanggung jawabnya
Buat aturan bahwa anak hanya boleh bermain game hanya ketika tugas dan tanggung jawabnya telah selesai. Tak hanya itu sebagai orang tua, Anda juga harus memastikan untuk sudah mmeriksa kualitas dan hasil tugas anak Anda.
2. Memberi batasan waktu yang jelas
Menurut Akademi Pediatri Amerika, batas waktu ideal bermain game untuk anak adalah di bawah 30 sampai 60 menit per hari pada hari sekolah dan 2 jam atau kurang pada hari non sekolah.
Selain itu Anda juga disarankan untuk membuat beberapa hari bebas game dalam seminggu. Karena penting bagi anak untuk dapat mengembangkan, mempertahankan, dan menikmati aktivitas tanpa screen lainnya.
3. Tentukan konsekuensi yang realistis jika anak melanggar peraturan
Buat aturan beserta konsekuensi yang praktis dan realistis jika anak Anda melanggarnya. Misalnya adalah larangan bermain game selama beberapa hari atau beberapa minggu jika ia tidak mematuhi peraturan.
4. Pastikan Anda mengetahui permainan yang dimainkan oleh anak Anda
Sebagai orang tua Anda memiliki tanggung jawab tentang game yang dimainkan anak Anda. Cari tahu tentang game pilihannya. Anda harus mencegah penggunaan game yang mengandung konten kekesaran ekstrem atau konteks seksual.
5. Terapkan aturan secara konsisten
Akan ada saatnya Anda merasa lelah dan ingin membiarkan anak tetap bermain game agar tidak mengganggu Anda. Terlepas dari apapun masalahnya, Anda harus tetap konsisten dengan aturan dan memberikan konsekuensi jika anak melanggar aturan.
Nah berikut tadi adalah 5 saran untuk orang tua dalam mengatur kegiatan bermain game anak. Semoga bermanfaat!