Bikin Data Pribadi Bocor, Kenali Serangan Pretexting dan Cara Mengatasinya
- Pretexting adalah suatu jenis modus kejahatan dengan melibatkan teknik rekayasa sosial tertentu yang dapat memanipulasi korban untuk membocorkan informasi atau data pribadi yang penting. Ini cara mencegahnya.
Gaya Hidup
JAKARTA -Salah satu modus kejahatan yang sedang marak terjadi adalah pretexting. Serangan dari palaku kejahatan ini melibatkan teknik rekayasa sosial tertentu yang dapat memanipulasi korban untuk membocorkan informasi atau data pribadi. Pada umumnya, pelaku memberikan skenario yang dibuat-buat ditambah dengan ancaman yang bertujuan untuk mencuri data pribadi korban.
Selama serangan pretexting, pelaku biasanya akan meminta informasi tertentu kepada korban yang menyatakan bahwa data tersebut diperlukan untuk mengonfirmasi identitas korban. Pada kenyataannya, pelaku mencuri informasi tersebut dan digunakan untuk melakukan serangan sekunder atau hanya untuk pencurian identitas saja.
- 7 Negara dengan Konsumsi Batu Bara Terbesar di Dunia
- Lingkungan Nyaman dan Gaji Besar, Berikut 5 Tempat Kerja Terbaik di Indonesia Versi LinkedIn
- RUPST Gojek Setujui Pengunduran Diri Kevin Aluwi dan Caesar Saputra dari Direksi dan Komisaris
Serangan pretexting yang canggih dapat mengelabui korban agar melakukan tindakan yang mengeksploitasi kelemahan fisik dan digital suatu organisasi. Misalnya, pelaku mungkin berpura-pura menjadi auditor suatu layanan dan menggunakan identitas tersebut untuk meyakinkan korban sehingga mengizinkan pelaku mengakses data pribadi.
Contoh modus penipuannya, pelaku mungkin akan berpura-pura menjadi customer service, atau pegawai bank dan mengatakan bahwa rekening bank Anda sudah lama tidak aktif. Oleh karena itu, Anda diminta untuk membagikan informasi bank untuk mengaktifkan.
Jenis pretexting sendiri ada banyak, mulai dari impersonation, tailgating, piggybacking, baiting, phishing, vishing dan smishing, serta scareware.
Anda bisa menghindari pretexting dengan menerapkan langkah-langkah berikut:
- Fokus dan jangan mudah percaya jika ada pihak yang menghubungi Anda dengan mengatasnamakan pihak tertentu.
- Berhati-hati dan ingatlah untuk tidak memberikan data pribadi Anda.
- Catat nomor yang menghubungi Anda, lalu laporkan atau informasikan ke pihak resmi.