Bikin Nagih, Inilah 9 Kuliner Khas Cilacap yang Wajib Dicoba

JAKARTA – Bicara soal kuliner Nusantara, tak akan ada habisnya. Indonesia memiliki beragam kuliner yang khas pada daerah masing-masing. Kali ini, kita akan mengintip kuliner khas Cilacap. 

Jika kalian berkunjung di daerah ini, pastikan Anda mencoba kulinernya. Apalagi musim liburan akhir tahun kali ini pasti diisi dengan agenda seru, seperti mengunjungi tempat wisata dan tentunya kulineran. Maka dari itu, yuk simak artikel berikut!

• Profil Benjie Yap, Presiden Direktur Baru Unilever Indonesia (UNVR)
• Jaga-jaga Kiamat, CEO Meta Mark Zuckerberg Bangun Bunker Bawah Tanah
• Survei ICAEW: Profesi Paling Diminati Gen-Z di Sektor Finansial Indonesia

Brekecek Pathak Jahan

Masyarakat Cilacap memiliki kuliner unik yang disebut Brekecek Pathak Jahan, yang menjadi kebanggaan daerah berkat bahan dasar utamanya, yaitu ikan laut.

Istilah brek yang berarti dijatuhkan dan kece yang artinya dicampur merujuk pada teknik memasak ikan dengan cara mencampurkannya ke dalam bumbu dapur yang telah dicampur dengan air. Kata pathak, dalam Bahasa Jawa, berarti kepala, mengacu pada kepala ikan jahan, jenis ikan laut yang menjadi bahan utama dalam masakan ini.

Ikan jahan dipilih karena rasa khasnya, dan yang digunakan dalam Brekecek Pathak hanyalah bagian kepala ikannya, bukan badan ikan. Masakan ini menjadi lezat ketika disajikan bersama nasi putih hangat dan cah toge.

Menikmati daging di antara tulang kepala ikan jahan memberikan sensasi yang khas, terutama karena bumbu pedas dan asin yang meresap dalam daging dan berpadu dengan hangatnya nasi putih.

Lotek Cilacap

Lotek Cilacap umumnya terbuat dari sayuran hijau seperti kangkung, bayam, kol, dan tauge yang telah direbus. Setelah itu, sayuran tersebut dicampur atau diaduk dengan kuah bumbu kacang yang sudah dihaluskan.

Lotek Cilacap juga terkenal dengan penyajiannya yang dilumuri dengan kerupuk merah dan taburan bawang goreng. Keunikan lotek ini mencakup rasa manis yang berasal dari Gula Jawa, dan tingkat kepedasan yang dapat disesuaikan dengan selera.

Tahu Brontak

Makanan khas Cilacap yang dikenal sebagai Tahu Brontak memiliki tampilan serupa dengan tahu susur. Makanan ringan ini mempunyai rasa gurih dan renyah yang berasal dari santan kelapa yang digunakan sebagai bumbu.

Di sisi lain, bagian dalam tahu ini memiliki tekstur lembut dan empuk. Tahu Brontak sering dijumpai di sepanjang jalanan Kota Cilacap.

Walangan

Walangan merupakan makanan yang mirip dengan bakwan, tetapi dibuat dari pisang nangka. Proses pembuatan Walangan ini cukup unik, di mana pisang nangka mentah dipotong kecil-kecil, kemudian dicampur dengan berbagai bumbu dan tepung terigu.

Bahan-bahan bumbunya hampir sama seperti dalam pembuatan bakwan. Cita rasanya yang gurih membuat walangan menjadi kudapan yang paling nikmat saat disantap dalam keadaan panas, seringkali ditemani dengan secangkir kopi atau teh pada sore hari.

Lepet Ketan

Lepet Ketan umumnya dapat ditemukan di berbagai kota di Pulau Jawa dan menjadi hidangan penting dalam acara selamatan. Di Cilacap, Lepet Ketan menjadi hidangan khas pada acara tujuh bulanan wanita hamil.

Di sana, beredar mitos bahwa jika lepet rasanya asin, bayi yang dikandung akan berjenis kelamin laki-laki, sementara jika lepet tidak asin, bayinya akan perempuan.

Dahulu, jajanan pasar ini banyak dijual oleh pedagang kue tradisional keliling atau di pasar tradisional. Keunikan dari jajanan ini terletak pada bungkusnya yang dibuat rapi menggunakan daun kelapa muda atau janur, memiliki rasa gurih legit, dan aroma yang harum.

Sate Martawi

Sate Martawi, sate ayam khas Cilacap ini memiliki keunikan dengan menggunakan dua tusuk sate, berbeda dari sate pada umumnya yang hanya menggunakan satu tusuk. Sate ini terbuat dari campuran daging dan kulit ayam yang direndam dalam bumbu khas selama 10 menit sebelum dibakar.

Ukuran sate ini cenderung besar, dan satu porsi biasanya berisi lima tusuk yang mengisi piring. Proses pemanggangan memakan waktu sekitar 5-7 menit, menghasilkan sate dengan tekstur daging yang empuk dan kenyal pada kulit ayam.

Selain itu, Sate Martawi disajikan dengan lontong dan disiram dengan saus kacang berbeda. Saus kacangnya memiliki warna yang lebih terang dan cita rasa yang lebih gurih daripada saus kacang pada umumnya, karena ditambahkan campuran santan yang cukup banyak selama proses pembuatan.

Rasa rempah pada sate Martawi juga sangat kuat karena dagingnya direndam dalam bumbu rempah selama waktu yang cukup lama.

Thempleng

Thempleng adalah camilan gurih dengan tekstur renyah seperti rempeyek, terbuat dari campuran tepung beras dan bumbu khas thempleng. Terdapat berbagai varian thempleng, seperti thempleng kacang tanah, thempleng kacang kedelai, thempleng kacang ijo, thempleng ikan teri, dan thempleng udang rebon.

Thempleng tidak hanya sekadar camilan, melainkan juga menjadi oleh-oleh khas Cilacap yang populer dan disukai oleh banyak orang.

Nasi Leles

Seperti sego kucing di Yogyakarta, Nasi Leles Cilacap memiliki ukuran sekepal orang dewasa dan dibungkus daun pisang, memberikan aroma yang khas. Isinya biasanya terdiri dari oseng tempe, serundeng, soun goreng, dan kadang ditambah telur dadar.

Meski cocok untuk sarapan karena ukurannya yang mungil, Nasi Leles ini bisa bertahan hingga 24 jam, membuatnya dapat dinikmati juga sebagai makan malam. Keunikan lainnya adalah setelah matang, nasi ini didinginkan dengan cara diangin-anginkan.

Tempe Deges

Makanan khas Cilacap yang dikenal sebagai Tempe Dages terbuat dari ampas tahu yang telah mengalami proses fermentasi, mirip dengan tempe gembus.

• Bos Chandra Asri Serok Saham TPIA Rp1,86 M
• Dana Kampanye Pilpres 2024: Anies Rp1 M, Prabowo Rp31, Ganjar: Rp23 M
• Tutup Tahun 2023, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Perbedaannya terletak pada warna, di mana Tempe Dages memiliki warna agak hitam, sementara tempe gembus berwarna putih. Proses memasaknya sangat sederhana, hampir mirip dengan pembuatan mendoan.

Itulah beberapa rekomendasi kuliner khas Cilacap yang dapat kalian coba, selamat menikmati!